Rabu, 13 April 2011

Reuni Koes Bersaudara, Kisah Yang Tak Terlupakan


Senin, 11 April 2001. tepat pkl. 21.00, pembawa acara menyampaikan bahwa saat itu giliran Koes Plus yang akan tampil di hadapan pengunjung THR Sriwedari. Diiringi sambutan tepuk tangan yang meriah, seluruh personel Koes Plus Pembaruan hadir. Yon Koeswoyo, Danang, Soni dan Seno tampak siap habis-habisan menghibur penggemar yang sudah berkumpul sejak dua jam sebelumnya.

Yon Koeswoyo memulai dengan memberikan pengantar yang mengungkapkan kegembiraan dan keterkejutannya malam itu. Bisa dikatakan bahwa malam itu sangat istimewa bagi beliau, karena kakak dan adiknya yaitu Nomo dan Yok Koeswoyo juga ikut hadir memeriahkan acara. Yon berkata pada penonton “ semua harus ikut bernyanyi dan bergembira…kalau menyanyi semua berarti lagunya yang gampang saja, tadi kakak saya nyanyi lagu baru jadi susah ditiruin…kalau nyanyi yang sudah dikenal nyanyi kabeh…”.

Setelah cek sejenak segala perlengkapan suara dan peralatan musik, mulailah Koes Plus menampilkan lagu pembuka “ Manis Dan Sayang”. Tembang berikutnya dilanjutkan dengan menggebr lagu-lagu jawa yaitu “ E-O-E “ dan “ Yo Ben”. Setelah itu Yon sempat menawarkan request pada penonton, tapi banyak yang minta lagu yang aneh-aneh Yon berusaha menengahi dengan membawakan “Layang-Layang” supaya mudah diikuti.

Uniknya, setelah lagu Layang-Layang sebenarnya pembawa acara sempat memotong untuk jeda sejenak, tapi Yon minta tambahan satu lagu lagi yaitu Nusantara medley.

Barisan depan penonton sempat berteriak minta dibawakan lagu “Kembali”. Tapi Yon mengatakan kalau nanti lagu itu akan dibawakan bertiga jadi disimpan dulu. Setelah menggelar empat lagu berturut-turut, Yon mengatakan pada penonton kalau Yok Koeswoyo akan mengisi panggung untuk bernyanyi bersama-sama.

Yok Koeswoyo mengawali dengan menyapa penonton “ kepethuk maneh…mau ijenan saiki karo mas ku…”. Selanjutnya Yon menawarkan “ dik Yok, lagu iki taun 60an, gelem ora…” yang dijawab “ aku melu wae…”. Selanjutnya meluncurlah lagu “ Bis Sekolah” yang fenomenal. Usai lagu pertama, Yon sempat mengatakan “lagu berikutnya Pelangi…” tapi ditolak oleh Yok “ bengi-bengi ga ono Pelangi…”. Yon kembali berujar “ anda akan terkejut dengan lagu ini…”. Meluncurlah Pagi Yang Indah dari duet legendaris itu.

Setelah dua lagu dibawakan dengan baik, Yon berkata “ jangan turun dulu..nyanyi lagi…sing penting rukun, nyanyi ora nyanyi pokoe rukun…”. Dibalas oleh Yok “ kumpul ora kumpul pokoe mangan….”. Tak lama, meluncurlah Oh Kau Tahu sebagai tembang berikutnya. Memang kedua musisi legendaries ini benar-benar mampu mengobati kerinduan penggemar. Mereka berdua tampil sangat santai dan penuh canda. Membuat suasana malam itu makin terasa akrab. Yok mengakhiri penampilan dengan “ wis yo… mengko tampil maneh…”.

Panggung terus berlanjut dengan dihiasi lagu-lagu dari Koes Plus yang sudah tidak asing di kalangan penggemar. Yon menyuarakan “ Tangis Di Hatiku, Kemari, jangan Memaksakan Diri, Rahasia Hatiku, Andaikan Kau Datang dan Untukmu”. Yon beberapa kali berdiskusi dengan penonton sebelum menyanyikan lagu. Sempat juga saat akan menyanyikan Kisah Sedih Di Hari Minggu, penonton menawarkan lagu lain jadi lagu tersebut urung dibawakan.

Saat malam makin panas, Yon Koeswoyo memanggil Nomo dan Yok Koeswoyo untuk bernyanyi di atas panggung. Tapi sebelum mereka bertiga tampil, pembawa acara mendaulat Bens Leo seorang pengamat musik yang hadir untuk memberikan sambutan. Bens Leo tampil dengan didampingi beberapa pengurus KPFS Solo.

Bens Leo dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa walikota Solo tidak dapat hadir karena sedang sakit. Sekaligus juga beliau menyampaikan bahwa mudah-mudahan dalam waktu dekat album baru Koes Bersaudara segera dirilis.

Yon, Nomo dan Yok selanjutnya melantunkan lagu Kembali dengan suasana yang akrab dan penuh nostalgia. Terasa mengharukan sekali dan pengunjung yang hadir seakan menjadi saksi sejarah peristiwa yang langka itu. Berikutnya Tul jaenak dinyanyikan oleh Yok Koeswoyo. Usai lagu itu, Yok berkata “ wis yo… kowe ngono insane panggung, ora nyambut gawe. Tapi sing liyane sesok ngantor. Mengko telat, sing disalahno awake dewe…”. Tapi Yon tetap melanjutkan dengan menyanyikan Til Kontal Kantil. Duet manis Yon dan Yok kembali ditampilkan lewat lagu Rindu ( Dam Da Ra Ra Ram ) dan Dara Manisku.

Setelah Yok turun dari panggung, kembali lagu-lagu Koes Plus mengalun tanpa henti dibawakan oleh Yon Koeswoyo. Secara bertubi-tubi meluncurlah Tiba-Tiba Ku Menangis, Rata-Rata, Why Do You Love Me, Kr. Pertemuan, Tua Muda dan Oh Kasihan.

Senandung malam itu diakhiri dengan lagu Kapan-Kapan yang dibawakan oleh trio legendaris Koes Bersaudara. Sesaat setelah tembang terakhir, penonton seakan tak percaya bahwa acara telah usai. Semua terharu dengan adanya pertemuan tiga legendaries musik Indonesia itu.

Pengunjung yang memadati THR Sriwedari Solo malam itu benar-benar luar biasa antusias. Sekitar tujuh ribu penggemar Koes Bersaudara dan Koes Plus hadir memadati lokasi acara yang terletak di jantung kota bengawan itu. Bukan hanya warga sekitar tapi juga berbagai perwakilan fans club hadir saat itu. Selain Solo, juga hadir antara lain dari Yogyakarta, Semarang, Tuban, Malang, Jakarta, Cimahi, Klaten, Surabaya bahkan Medan. Malam itu menjadi ajang pertemuan yang menyatukan berbagai penggemar yang lama tidak berjumpa.

Demikian yang dapat kami laporkan. Mohon maaf kami tidak sempat menyampaikan laporan saat penampilan Yok dan Nomo secara tersendiri, karena saat itu tim JN Surabaya masih dalam perjalanan menuju lokasi.


( Okky T. Rahardjo, ketua JN Surabaya—085645705091 )