Minggu, 29 April 2012

Sederhana Bersamamu, Sebuah album yang tidak sederhana

   



           Sebelum bulan April ini berakhir, kita perlu mengingat lagi sebuah album Koes Plus yang beredar pada bulan yang sama. Album ini berjudul Sederhana Bersamamu yang diluncurkan pada tahun 1981. Saat itu tampaknya Tonny Koeswoyo tengah berputar keras untuk tetap eksis di tengah kancah musik Indonesia yang mulai banyak pesaing wajah-wajah baru dalam dunia tarik suara. Pada album ini Tonny Koeswoyo beserta personel Koes Plus lain dapat kita rasakan sedang meraba dan meramu musik apa yang layak untuk ditampilkan pada album mereka kali itu.

       Sejak kepindahan Koes Plus ke Purnama, sebagai kompensasi "kontrak hutang" Remaco, terdapat perubahan besar pada ciri khas album mereka. Sebagaimana kita ketahui bersama, pada era ini Koes Plus tidak lagi menggunakan angka untuk penamaan sekuel album mereka namun memakai sebuah kalimat yang diambil dari judul lagu. Hal ini kemungkinan besar mengadaptasi dari album-album The Beatles. Pola baru ini kita ikuti mulai album peratma mereka di Purnama record yang berjudul Bersama Lagi. Seterusnya kita mengikuti ciri khas baru ini hingga saat ini. Sebagai catatan, Sederhana Bersamamu merupakan album terakhir mereka saat rekaman di bawah label Purnama.

       Kematangan dalam berolah vokal dan berkarya nampaknya menjadikan album ini sedikit berbeda dengan album-album Koes Plus sebelumnya pada era rekaman Remaco dan awal-awal rekaman di Purnama yang banyak menghasilkan lagu yang bernuansa "jingkrak-jingkrak". Bahkan kalau boleh dikatakan, album ini terkesan " Tonny Koeswoyo banget " karena banyak sekali beliau menyanyikan lagu dalam album ini.

       Coba kita simak lagu Sederhana Bersamamu yang dipilih sebagai lagu pembuka. " aku tak mau, selain kamu...tak banyak belagu, tetap seperti dulu, waktu pertama ku bertemu ". Sebuah ungkapan romantis yang tanpa terasa berlebihan diungkapkan oleh Tonny Koeswoyo pada istrinya. Vokal yang lembut dengan ekspresi tegas, membuat sang kekasih yang mendengar bait demi bait pada lagu ini tidak merasa dituntut untuk melakukan sesuatu dengan terpaksa. Tonny Koeswoyo memang menghendaki sang istri tidak banyak berubah pada penampilan, beliau menginginkan kesederhanaan sebagaimana pertama kali berjumpa beberapa waktu sebelumnya.

       Tembang-tembang beriktunya akan terdengar manis sekali di telinga kita, kita akan dibawa pada suasana yang tenang dan teduh sebagaimana musik pop khas era 1980an. Setidaknya ada lima lagu yang dibawakan oleh Tonny Koeswoyo pada album ini. Kita bisa terhanyut mendengarkan dendang beliau pada : Hati Yang Tulus atau Engkau dan Aku yang merupakan ungkapan ekspresi yang dalam ungkapan cinta pada sang kekasih. Namun ada sebuah lagu yang membuat kita sejenak dibawa bergoyang pada sebuah lagu rancak penuh optimisme yaitu Cobalah. Lagu ini seakan mengingatkan kita pada ciri khas Tonny Koeswoyo yang tidak lengkap kalau tidak bernyanyi irama rock 'n roll. Tetap giras walaupun tidak seganas sebelumnya. Lagu yang lain yang disenandungkan oleh Tonny Koeswoyo yaitu Cintakah Kau Padaku.

        Yon Koeswoyo yang biasanya dominan bernyanyi pada album-album Koes Plus, harus puas hanya menyanyikan tiga lagu saja pada album yang bernuansa biru pada covernya ini. Bukankah Kau Mencintai Tuhan, Temtasi Cinta dan Wanita adalah bagian yang dibawakan oleh Yon Koeswoyo. Khusus lagu Wanita bisa jadi terinspirasi lagu Woman karya John Lennon. Yok Koeswoyo pun hanya kebagian sebuah lagu karya Tonny koeswoyo yang berjudul Pertengkaran Kecil. Adakah sebuah pengalaman pribadi pada lagu ini, masih perlu ditelaah lagi. Sedangkan Murry tidak menyumbangkan suara pada rekaman kali ini

       Sederhana Bersamamu terekspose dengan cover yang terdiri dari keempat personel Koes Plus duduk berempat secara bersusun. Kita melihat sosok personel Koes Plus yang dewasa pada cover album ini. Tonny Koeswoyo dengan gaya rambut berombak dengan kumis yang khas, berbeda dengan sosok Tonny Koeswoyo yang kita kenal pada era 1974 dengan rambut tertata rapi. Sedikit beda dari album Koes Plus era Purnama yang lain, pada album ini side B juga diisi oleh lagu-lagu dari Koes Plus yang diambil dari album-album sebelumnya.

        Sedikit catatan, pada album ini kita merasa kehilangan musik khas Koes Plus yang biasanya disajikan full band. Tidak ada rofelan drum yang lincah dari Murry yang pernah menghiasi telinga kita di album sebelumnya. Bahkan terkesan album ini tidak digarap secara utuh oleh keempat personel. Yon Koeswoyo pun sepertinya hanya terlibat pada proses 'take vocal'. Walaupun pendapat ini masih perlu mendapatkan pencerahan dari pemerhati Koes Plus yang lebih mumpuni. Namun saya tetap beranggapan bahwa album ini tidak se-sederhana judulnya. Sebuah album yang tetap dahsyat dan penuh kenangan di mata penggemar Koes Plus. Bagaimana menurut anda ?

( Okky T. Rahardjo, penggemar Koes Plus - 085645705091 )