Selasa, 15 Mei 2012

Sebuah Catatan Tentang Koes Plus Pembaharuan








Koes Plus Pembaharuan, merupakan sebutan yang ditujukan untuk formasi Koes Plus era saat ini. 
Sebuah sebutan istimewa yang digunakan sebagai pembeda dengan formasi sebelumnya. Kita mengenal beberapa sebutan untuk formasi Koes Plus yang berbeda seiring dengan bergantinya formasi Koes Plus selepas Tonny Koeswoyo meninggal dunia. Pada tahun 1992, kita mengenal Koes JAB yang berarti Koes ditambah Jelly Tobing dan Abadi Soesman. Sebuah formasi sementara yang hanya tampil beberapa kali show, terutama untuk kepentingan kampanye sebuah partai politik saat itu.

Saat heboh Koes Plus bangkit kembali dengan personel Yon, Yok, Murry dan Abadi Soesman pada tahun 1993,
tidak ada sebutan tambahan pada formasi ini. Saat itu hanya disebutkan Koes Plus. Mungkin karena hanya ditambah seorang personel tambahan, sementara yang ketiga adalah personel asli.
Memasuki tahun 1994, saat Koes Plus merekam sebuah album dengan tajuk “Tak Usah Kau Sesali” mereka hadir dengan sebuah sebutan “New Koes Plus”.
 Sebutan ini untuk menandai masuknya Damon Koeswoyo sebagai pengisi melody gitar. Sebutan baru tersebut tercantum pada cover album yang diproduksi oleh Blackboard record tersebut dan juga pada rilis yang ada di beberapa media massa. Tak banyak yang mengetahui, bahwa pengisi keyboard pada album ini adalah Bambang Tondo. Mengingat Koes Plus selalu identik dengan formasi berempat, maka wajah beliau tidak ditampilkan pada cover album. Namun sekilas dapat kita saksikan pada video klip yang dibuat oleh TVRI.

Sebutan lain muncul pada Koes Plus dengan formasi tambahan yaitu Deddy Dores yang mengeluarkan album 
berjudul“Rindu Kamu”. Pada formasi ini Koes Plus saat itu menyatakan diri di berbagai media massa dengan
 nama baru “Koes Dores”. Formasi yang sempat terbentuk yaitu Yon, Yok, Deddy Dores dan Kamal. Album ini sempat tertunda beberapa saat kemunculannya dikarenakan adanya masalah internal dalam manajemen Koes Plus. Namun klip lagu ini sempat beredar di berbagai stasiun televisi saat itu. Selepas itu, Koes Plus tetap berkibar dengan nama besar yang tidak lagi diganti atau ditambah sekalipun personel yang mengisi silih berganti.

Sekitar bulan September 2004, terjadi lagi transisi formasi Koes Plus yang menyebabkan perubahan personel
 pengisi pada grup legendaris ini. Saat itu demi kepentingan mengisi sebuah acara musik di TPI, Koes Plus yang sudah terikat kontrak harus mengutak-atik lagi personel pendukungnya. Mengingat formasi terakhir yang dihuni oleh Murry, Andolin dan Jack Kashbie tidak lagi solid maka Yon Koeswoyo harus dibantu oleh personel dari band pelestari. Jadilah sebuah formasi baru dalam Koes Plus yang saat itu mengisi di sebuah acara musik yang dipandu oleh Adi Bing Slamet.

Formasi baru yang saat itu menimbulkan banyak tanya bagi pemirsa televisi selama dua episode penayangan 
ternyata mampu eksis hingga hari ini. Formasi baru tersebut adalah Yon Koeswoyo ( lead voval, rhytym gitar ), Danang ( keyboard / melody gitar ), Soni ( bass ) dan Seno ( drum ). Yon Koeswoyo member nama formasi ini dengan sebutan : Koes Plus Pembaharuan. Ketika syuting di televisi swasta tersebut, ketiga personel yang masih berusia muda itu tampak gugup dan grogi membawa nama besar Koes Plus. Namun seiring perjalanan waktu pada akhirnya mereka mampu eksis membawa diri sebagai personel pendukung Yon Koeswoyo.

Pada awal kemunculan formasi ini, ada banyak pernyataan yang meragukan penampilan mereka.
 Mulai permaianan keyboard yang terkesan asal pencet, gaya pemain bass yang terkesan overacting, pukulan drum yang tidak menyerupai Murry, vocal Yon Koeswoyo yang terlalu dominan serta 
banyak tudingan miring yang lain. Namun berbagai tanggapan sinis tersebut tidak membuat mereka putus asa, justru menjadikan semacam cambukan yang membuat Koes Plus Pembaharuan ini tetap eksis untuk mengumandangkan lagu-lagu Koes Plus.

Sampai hari ini kita patut bersyukur karena eksistensi Koes Plus Pembaharuan, maka kita masih bisa menikmati 
tembang-tembang Koes Plus dari vocal aslinya secara langsung. Bahkan kita juga harus mengakui bahwa formasi ini merupakan salah satu formasi yang terbaik setelah era Tonny Koeswoyo berlalu dari hadapan kita. Sosok Danang dan Soni yang sepintas lalu mirip dengan Tonny dan Yok Koeswoyo mampu menarik perhatian tersendiri bagi penggemar Koes Plus yang menyaksikan aksi panggung mereka di beberapa daerah.

Koes Plus Pembaharuan mampu menjadi pengobat rindu tersendiri bagi penggemar fanatik yang rindu mendengar
 karya Koes Plus disajikan sesuai aslinya. Tidak ada lagi lagu-lagu Koes Plus yang diimprovisasi dengan gaya urakan atau interlude yang dibuat meniru lagu “Good Bye”-nya Air Supply. Kita mampu mendengarkan lagu Koes Plus yang dibawakan secara original sebagaimana saat
 rekaman pertama kali. Walaupun tentu saja beberapa hal yang masih mengganjal, kita menerima sebagai sebuah kewajaran. Termasuk tidak adanya personel yang membawakan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Murry.

Koes Plus Pembaharuan saat ini makin banyak menerima tawaran tampil di berbagai daerah melebihi Koes Plus
 formasi sebelumnya. Bahkan ada beberapa tempat yang sebelumnya jarang sekali disinggahi oleh penampilan Koes Plus, pada formasi ini sempat mereka kunjungi.

Yon Koeswoyo pun tampaknya terasa nyaman diiringi oleh formasi ini. Bahkan pada formasi ini kita bisa 
mendengarkan kembali lagu-lagu yang biasanya dimainkan oleh Tonny Koeswoyo dengan sempurna diadaptasi oleh Danang. Kita bisa menikmati lagu-lagu macam : DiniUntukmuKasihku Yang Hilang, Minum Kopi Bersama dan Hari Minggu. Pada formasi sebelumnya,
 peran pengganti Tonny Koeswoyo hanya mendendangkan lagu Rata-Rata. Gaya atraktif Yok Koeswoyo pada era 70an pun dapat kita lihat melalui visualisasi yang ditampilkan secara sempurna oleh Soni. Begitu juga pukulan drum Seno makin tidak terasa asing di telinga kita saat memainkan lagu-lagu Koes Plus dengan warna Murry. 

Beberapa penampilan di televisi pun dapat mereka selesaikan dengan baik. Penampilan perdana di TPI
tampaknya menjadikan sebuah pelajaran berharga bagi mereka. Hal ini dapat kita buktikan melalui sebuah acara‘eksklusive to Koes Plus’ yang dipandu oleh Krisbiantoro pada 1 Mei 2005 di Trans Tv.
 Selanjutnya berbagai tawaran untuk tampil di televisi pun makin berdatangan termasuk dalam acara Zona Memory di Metro Tv. Yang terbaru adalah saat mereka tampil selama dua jam dalam acara Radio show di Tv One yang dipandu oleh Denny Sakrie dan Bagus Netral. Tampak sekali keistimewaan Koes Plus yang disajikan secara live dalam lapangan terbuka disaksikan ratusan penggemarnya. Acara itu sendiri dikemas begitu menarik dengan adanya talk show yang membuka wawasan tentang Koes Plus.

Selain televisi nasional, keperkasaan Koes Plus juga bisa dinikmati oleh beberapa televisi yang berbasis daerah.
 JTV Jawa Timur, Arek Tv Surabaya, TA-Tv Solo dan  Jogja Tv adalah beberapa contoh stasiun televisi daerah yang pernah menampilkan Koes Plus Pembaharuan secara langsung.

Hingga tahun 2012 ini Koes Plus Pembaharuan telah membuktikan diri dengan adanya tiga album yang telah
 mereka hasilkan. Album-album tersebut adalah : Melaut Bersama Koes Plus (2006), Song of Porong (2008) dan Refresh (2011). Hanya pada album SOP nama Koes Plus Pembaharuan ditulis, sementara pada kedua album lain hanya tertulis dengan nama Koes Plus. 

Setiap prestasi yang dihasilkan, di baliknya tentu ada kekurangan tersendiri yang menjadi catatan untuk langkah 
selanjutnya. Koes Plus Pembaharuan selama delapan tahun berkiprah, tampaknya belum terlalu teruji secara luas. Berbagai penampilan mereka hanya mampu menarik perhatian penggemar beratnya, namun karya mereka seakan tidak bergema keras di blantika musik Indonesia. Berbeda sekali dengan era album Mata Bertemu Mata (1993), Tak Usah Kau Sesali (1994), Kasih (1996), Rindu Kamu (1997),
 Gadis Genit (1998), Siapakah (1999), dan Penyesalan (2001). Saat itu masyarakat luas mampu menyaksikan
 eksistensi Koes Plus dalam karya-karya baru. Video klip lagu terbaru Koes Plus sempat menyambangi beberapa acara musik, demikian juga beberapa radio pun kerap memutar lagu terbaru Koes Plus.

Dorongan, dukungan serta berbagai bentuk motivasi rasanya perlu kita sampaikan terus menerus demi eksistensi
 Koes Plus Pembaharuan yang oleh beberapa pihak disebut Yon Koeswoyo dkk ini. Yon Koeswoyo dalam usia yang makin senja pun seakan tidak kenal menyerah untuk terus berkiprah di dunia musik Indonesia.

Demikian sebuah catatan sederhana ini kiranya mampu menambah apresiasi kecintaan pada sebuah band legendaris 
Indonesia, Koes Plus. Mohon maaf bila terdapat kata dan kalimat yang kurang berkenan bagi banyak pihak. Maju terus musik Indonesia !

Selamat meneruskan perjuangan untuk Yon Koeswoyo. Soni. Danang. Seno !

( Okky T. Rahardjo, penggemar Koes Plus – 085645705091 )