Minggu, 06 April 2014

DJ Han's, MC Spesialis Even Koes Plus



            Apa saja yang dilakukan para penggemar Koes Plus untuk mengekspresikan kecintaannya pada band legendaris tersebut ? Membuat kliping berita dari koran dan majalah, itu sudah biasa. Mengumpulkan koleksi kaset dan piringan hitam, sudah banyak yang melakukan. Mendokumentasikan berbagai acara dalam bentuk vcd dan dvd, hal ini juga sudah jamak dilakukan. Menjadi band pelestari, yang ini pun sudah terlalu banyak yang menjalankan. Namun ada satu pribadi yang mengekspresikan kecintaannya pada Koes Bersaudara dan Koes Plus dengan cara yang unik, sekaligus berbeda dari yang lainnya.

            Tersebutlah di belahan bumi Yogyakarta, seorang pria yang bernama Handaka Aji Notonegoro. Dia memiliki profesi sebagai pembawa acara atau yang biasa disebut sebagai Master of Ceremony (MC). Demi menyalurkan kecintaannya pada Koes Plus, maka dia secara khusus memposisikan diri sebagai MC khusus even acara nge-Koes Plus. Beruntung sekali di kota tempat domisilinya tinggal yaitu Yogyakarta, saat ini dikenal sebagai “kota”-nya Koes Plus. Hal ini mengingat banyak even acara yang bertemakan Koes Plus diselenggarakan secara reguler di berbagai tempat hiburan. Setiap acara penampilan band pelestari tentu membutuhkan seorang MC, nah posisi itulah yang banyak diisi oleh pria berkumis tipis ini. Oleh karena akrab dengan dunia hiburan, maka dia mempopulerkan namanya menjadi DJ Han’s.

            Handoko tidak hanya sukses dalam dunia hiburan, secara akademis dia pun juga meraih hal yang positif. Gelar sarjana dalam bidang ekonomi dan hukum, yang keduanya S-1 diraihnya melalui skripsi yang bertemakan Koes Plus. Oleh karena dia merasa sukses meraih gelar akademis melalui studi tentang Koes Plus, maka dia menahbiskan dirinya sendiri sebagai Sarjana Koes Plus. Secara formal nama lengkap pria kelahiran Sleman ini menjadi Handaka Aji Notonegoro, DJ. SE. SKP. SH.

            Spesialisasi Handaka sebagai pembawa acara khusus even Koes Plus adalah kemampuannya memberikan berbagai informasi seputar Koes Plus. Informasi tersebut seputar kisah di balik lagu, perjalanan karier maupun berita terbaru seputar personel Koes Plus. Berbagai informasi tersebut dia dapatkan dari hasil diskusi bersama para kolektor, baik yang ada di kota Yogyakarta maupun di kota-kota lain. Kemauannya untuk belajar membuat wawasannya bertambah dan hal itu menjadikan nilai lebih dalam menunjang profesinya. 

            Berbagai tempat hiburan di Yogyakarta yang menggelar even Koes Plus, baik secara reguler maupun insidental, sebagian besar menggunakan jasa DJ Han’s untuk mendampingi band pelestari yang sedang menyuarakan karya sang legendaris. Biasanya di sela band pelestari sejenak jeda untuk lagu berikutnya, DJ Han’s mengisi dengan berbagai informasi seputar Koes Plus. Secara kreatif dia juga berusaha menyesuaikan dengan berbagai isu seputar Koes Plus yang terjadi saat itu. Misalnya saja ketika mendekati hari ulang tahun personel Koes Plus, kisah seputar lagu yang dibawakan oleh band pelestari, atau pun juga menyesuaikan dengan tempat berlangsungnya even tersebut. Sebagai contoh ketika dia membawakan acara di Tuban, maka dia akan mengulas kota Tuban seputar yang dia ketahui dan kaitannya dengan Koes Plus. Demikian juga ketika membawakan acara di Jakarta atau Surabaya.

            Pembawaan DJ Han’s secara personal terlihat sederhana dan santun sebagaimana kebanyakan profil karakter warga Yogyakarta. Bagi DJ Han’s, terlebih penting ketika menyajikan acara yang bertemakan Koes Plus bukanlah besar kecilnya honor, namun kemampuan untuk nguda rasa (berbagi rasa dengan sesama) itulah yang menjad tujuan utama. Pria paruh baya yang juga menjabat sebagai Humas dalam komunitas penggemar Koes Plus ini acapkali ditemui dalam even yang diselenggarakan di THR Purawisata Yogyakarta.

            Beberapa waktu terakhir sempat juga terlihat DJ Han’s bergabung bersama Nomo Koeswoyo dan No Koes band dalam sebuah tour di beberapa kota. DJ Han’s menjadi MC yang memandu penampilan Nomo beserta band pengiringnya. Sebagaimana yang sempat terlihat kala No Koes sedang mengadakan pertunjukan di Pati, Jawa Tengah dan Tuban, Jawa Timur. Pengalamannya memandu acara mendampingi pentolan Koes Bersaudara ini menjadi cerita unik tersendiri. Betapa tidak, ketika ada bagian yang dirasa salah ucap, Nomo secara galak langsung mendamprat DJ Han’s yang sedang bertugas di atas panggung. Karuan saja, setengah mengumpat dan bercanda, dia berseloroh “ baru kali ini ada MC yang dimarahi sama artisnya di atas panggung ...”. Ya bisa saja, lah wong artisnya Nomo Koeswoyo. Hehehe...Demikian juga ketika di Tuban, saat itu secara tak sengaja dia sempat menyela perkataan Nomo Koeswoyo. Spontan saja hal itu menyulut emosi Nomo Koeswoyo yang bahkan menantang untuk diajak berkelahi di atas panggung. Nah, siapa coba yang berani...

            Profesionalitasnya sebagai seorang MC spesialis Koes Plus menjadikannya memiliki akses untuk bergaul dengan tokoh-tokoh yang mumpuni dalam bidang perkoes plusan. Dalam kesempatan itulah dia menggali banyak berbagai hal seputar Koes Plus yang tidak banyak diungkap oleh media. Seperti halnya kalau sedang memandu acara yang melibatkan Yok Koeswoyo, maka dia akan banyak bertanya seputar Koes Plus pada beliaunya. Hal ini berlaku juga ketika sedang mengawal Nomo Koeswoyo, maka semalaman dia bersedia meluangkan waktu menggali informasi bersama pemain drum era Koes Bersaudara tersebut.

            Peran pentingnya sebagai seorang MC yang membawakan informasi seputar Koes Plus menjadi sebuah jembatan bagi penonton yang datang dari berbagai usia. Penonton yang awalnya tidak memahami sebuah peristiwa menjadi maklum dan bertambah wawasannya. Peran inilah yang jarang dimiliki oleh pembawa acara lain. Hal ini pun yang membuat profesi yang ditekuninya jarang sekali disaingi oleh orang lain.

            Apakah anda berniat mengenal DJ Han’s secara pribadi lalu menghadirkannya di even-even yang anda selenggarakan, coba simpan berikut ini : 0818-0273-2496 atau 0822-2622-5965. Bila anda beruntung, anda akan mendapatkan tarif persahabatan dan jangan lupa, sisihkan amal bagi penulis yang telah memperkenalkannya pada anda saat ini. Hehehe...bercanda bung..:)

            Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai profil salah seorang yang berprofesi sebagai pembawa acara khusus even Koes Plus. Mohon maaf atas setiap rangkaian kata dan kalimat yang kurang berkenan. Terima kasih dan jayalah selalu musik Indonesia !

            ( Okky T. Rahardjo, penggemar Koes Plus dari Surabaya--085645705091)

Edisi Profesi Unik Surabaya : Menjual Bak Mandi Bantingan







       Siang hari di kala orang sedang asyik menikmati istirahat, tiba-tiba terdengar suara benda yang dibanting secara keras. Namun anehnya, tidak ada yang merasa marah atau pun dirugikan. Bagi yang penasaran, mungkin cuma melongok keluar sebentar saja dan segera maklum. Namun apakah yang sebenarnya terjadi ?

            Oalah, ternyata yang sedang membanting benda keras tersebut adalah seorang penjual bak mandi. Sudah sekian tahun ini pedagang bak mandi yang ada di kota ini ( mungkin juga ada di kota lain ya..) memiliki strategi yang unik untuk menawarkan dagangannya. Ya, seperti yang kita ketahui mereka menawarkan dengan cara membanting salah satu bak mandi yang dibawanya. Sementara salah satu tangan yang lain memegang beberapa bak mandi lain sembari disunggih di atas kepala. Salah satu bak mandi yang tadi dibanting-banting itu sebenarnya merupakan strategi untuk mebuktikan pada konsumen bahwa bak mandi yang dijualnya merupakan bak mandi tahan banting dan tidak mudah pecah.

            Pedagang tersebut masuk keluar kampung mengadu keberuntungan pada setiap rumah yang dilewati. Dia berharap ada ibu-ibu yang tertarik dengan kualitas bak mandi yang ditawarkannya lalu membeli minimal satu buah. Di perkampungan kota Surabaya masih dijumpai fenomena pedagang bak mandi membanting barang dagangannya ini. Seperti halnya di Kutisari, Bratang Gede, Lidah Wetan dan Lakarsantri pedagang serupa menawarkan dengan cara yang sama. Entah siapa yang memulai tapi aksi ini ternyata jitu juga dalam menarik konsumen untuk membeli bak mandi yang ditawarkan.

            Sebuah langkah yang unik, menarik dan strategik dalam menjangkau pembeli yang tidak mudah untuk diraih hatinya. Sebuah hal yang perlu diingat juga oleh mas – mas pedagang bak mandi tersebut yaitu bagaimana kalau karena terlalu sering dibanting, bak mandi yang semula awet lama kelamaan ketika dibanting jadi pecah dengan sendirinya. Lah lak rugi sampean, mas...Belum lagi ketika masuk kampung, ketika sejumlah warga enak-enaknya tidur tiba-tiba lewatlah pedagang ini membanting-banting bak mandi. Iya kalau semua aman terkendali. Bila pas apesnya, apa jadinya kalau secara tidak terduga diberondong dengan sejumlah makian oleh warga yang terganggu...opo ga’ mlayu sipat kuping sampean, hehehe....

            Demikian yang dapat kami sajikan mengenai salah satu profesi unik di kota Surabaya ini. Mohon maaf atas setiap rangkaian kata dan kalimat yang kurang berkenan. Jayalah selalu kota Surabaya !

            ( Okky T. Rahardjo, penikmat kota Surabaya—085645705091 )

KPM Band, Sebuah Eksistensi Pelestarian Koes Plus Di Kota Surabaya



            Kota Surabaya sebagai kota metropolis menyimpan berbagai fasilitas bagi setiap orang yang haus akan hiburan. Ada begitu banyak sajian hiburan tersedia di kota pahlawan ini. Mulai musik, tarian, bioskop dan berbagai kemasan lain yang memanjakan telinga dan mata warga kota. Salah satu di antara pertunjukan musik yang dapat dinikmati di kota ini adalah suguhan lagu-lagu Koes Bersaudara dan Koes Plus. Kita dapat mengikuti penampilan band yang menampilkan lagu-lagu dari kelompok band legendaris tersebut pada jumat malam di minggu pertama dan ketiga. Tidak jauh tempatnya, yaitu di Taman Remaja Surabaya yang lokasinya bersebelahan dengan THR Surabaya atau yang sekarang juga dikenal dengan swalayan Hi Tech Mall.


            Tembang-tembang abadi Koes Plus tersebut dapat kita nikmati secara beruntun yaitu dua jam nonstop melalui penampilan Koes Plus Mania (KPM) band, yang siap menerima segala request dari penonton yang hadir menyaksikan di panggung utama. Seperti halnya pada malam itu, Jumat 4 April 2014, KPM band kembali hadir mengisi ruang pandang dan dengar penggemar Koes Plus di kota Surabaya. Lagu demi lagu dihadirkan dalam balutan suasana yang syahdu, romantis bahkan riang dan menghentak. Menanggapi langit Surabaya yang bergelayut mendung sebuah lagu melankolis yang bertajuk Seminggu Yang Lalu dibawakan dengan apik oleh Bambang selaku vokalis band yang tergolong senior di blantika musik kota Surabaya ini.


            Bambang mencoba menjalin suasana yang komunikatif dengan sesekali berbincang dari atas panggung, pada penonton yang duduk di keremangan gelap pada deretan bangku panjang. Dia mencoba mengingatkan penonton bahwa mereka sudah dua puluh tahun ini eksis menghibur warga kota Surabaya melalui karya abadi Koes Plus. Walaupun personel lama yang tersisa hanya Sapto, mereka bertekad akan terus mengabdikan diri demi kelestarian lagu karya anak bangsa ini. Banyak atau sedikit penonton yang hadir menyaksikan penampilan mereka, tidak menyurutkan semangat mereka untuk menggemakan karya Koes Plus. Sebagaimana malam itu, walaupun tidak banyak penggemar Koes Plus yang hadir, Bambang beserta ketiga personel lainnya tetap habis-habisan menghibur penonton setia yang selalu menantikan penampilan mereka.


            Penonton tetap dimanjakan dengan lagu Koes Plus yang dibawakan dengan gaya khas KPM band yang berusaha mengikuti permainan musik aslinya pada saat lagu tersebut direkam. Kerinduan yang terdapat pada album keenam Koes Plus coba dibawakan dengan lembut oleh Bambang yang sepintas vokalnya mirip Nomo Koeswoyo dari pada Yon Koeswoyo. Suasana sedikit lebih bergairah manakala lagu Nusantara VII karya Murry dibawakan dengan baik oleh grup ini. Sapto selaku pemain keyboard pun juga kebagian mendendangkan suaranya kala membawakan lagu Untuk Dia karya Yok Koeswoyo pada volume 14.

            Manis dan Sayang sebagai lagu populer Koes Plus dibawakan secara duet oleh Bambang dan Koko selaku pemain bass KPM band. Malam itu KPM band tampil tanpa pemain drum tetap mereka yaitu Hary yang sedang ada keperluan keluarga. Seorang pemain additional dipasang untuk mengganti posisi menggebuk drum pada malam itu. Namun kehadiran pemain pengganti tersebut tidak mengurangi keharmonisan lagu-lagu Koes Plus yang dibawakan oleh grup musik asal Surabaya ini. 

            Pada satu jam terakhir, biasanya KPM band membuka ruang untuk pengunjung yang ingin bernyanyi diiringi secara live di atas panggung. Dion selaku penggemar Koes Plus usia muda mencoba tampil untuk pertama kalinya. Kala itu dia memilih lagu-lagu dari album Koes Bersaudara yaitu Senja Kelabu dan Seindah Matahari. Bagi penonton yang tidak hafal lagu-lagu Koes Bersaudara dan Koes Plus yang hendak dinyanyikan, tersedia buku teks lagu yang siap di stand book pada panggung utama. 

            Sesudah Dion, tampak juga Sugeng seorang karyawan swasta ikut mendendangkan lagu yaitu Why Do You Love Me. Malam itu KPM band kedatangan seorang tamu istimewa yaitu seorang pengunjung yang berasal dari Jakarta. Penonton tersebut yaitu Agus Rait yang juga merupakan salah seorang personel band pelestari Min Plus. Agus maju dengan didampingi Mispomo, seorang pemain drum dari Kass Plus mencoba mengunjukkan kemampuan vokalnya. Sebuah lagu berjudul Gadis Genit menjadi pilihan pertama sebagai tembang yang dibawakan. Gebukan drum Pomo masih terdengar lincah di tengah usianya yang tidak muda lagi. Berikutnya berturut-turut lagu-lagu Koes Plus dibawakan yaitu Gadis Desa, Penipu dan Buat Apa Susah. Agus yang kebetulan hari itu bertugas di Surabaya memang menyisihkan waktu untuk menghadiri even Koes Plusan yang kebetulan bertepatan ada di malam itu. 

Mengakhiri aksi panggungnya, Termenung Lesu dipilih oleh pria yang juga menyandang sebagai pemain bass pada band pelestari yang digawangi bersama abangnya yaitu Dianto. Seiring tembang yang diambil dari volume empat Koes Plus tersebut usai dibawakan, usai pula penampilan KPM band malam itu. Semua pengunjung terasa puas dan terhibur oleh KPM band yang sejenak mampu mengolah kenangan terhadap kejayaan karya Koes Plus di bumi nusantara ini. Waktu menunjukkan pkl. 22.00, seiring panggung yang mulai gelap, area Taman Remaja yang mulai sepi, penonton pun mulai pulang satu per satu.

Demikian yang dapat kami sajikan mengenai liputan penampilan band peletari di kota Surabaya. Mohon maaf bila ada rangkaian kata dan kalimat yang kurang berkenan. Jayalah selalu musik Indonesia.

( Okky T. Rahardjo, penggemar Koes Plus dari kota Surabaya—085645705091 )