Jumat, 20 Mei 2016

Sam Bimbo : Terima Kasih Yon Koeswoyo

            Setelah menerima penghargaan atas lagu milik Bimbo yang dinyanyikan oleh Noah, Sam Bimbo yang mewakili grup dari bandung itu menyampaikan kata-kata apresiasi. Setelah menyampaikan apresiasi atas lagu Sajadah Panjang yang dirilis ulang oleh Noah, Sam Bimbo pun menyampaikan ucapan terima kasihnya pada berbagai pihak. Salah satu yang berkesan adalah ketika dia menyampaikan rasa terima kasihnya pada personel Koes Plus. “Saya mengucapkan terima kasih pada mas Yon Koeswoyo. Pada album pertama Bimbo pernah merekam lagu Koes Plus yang berjudul Manis Dan Sayang. Saat itu kami rekaman di Singapura…”.

            Sam Bimbo memang memang memberikan apresiasi pada berbagai pihak. Namun hanya pada Koes Plus sebuah apresiasi yang istimewa dberikan oleh personel sulung dari trio Bimbo ini. Betapa tidak, saat mereka masih meniti karier dalam industri musik Indonesia, karya Koes Plus turut mewarnai album pertama grup yang berasal dari Kota Kembang ini. Sementara untuk Titik Puspa yang hadir saat itu pun, Sam Bimbo tidak menyampaikan apresiasi yang berlebihan. Bahkan ketika diminta untuk berkomentar mengenai lagu Sajadah Panjang pun Sam Bimbo tidak bisa banyak bercerita mengingat lagu ini merupakan karya dari Taufik Ismail sementara musiknya sendiri digarap oleh Jaka Bimbo.

            Malam itu Sam Bimbo tampil sebagai kejutan bagi Ariel tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Sam Bimbo hanya tampil sendirian dikarenakan Acil dan Jaka sudah lebih dulu berada di Surabaya untuk sebuah even yang akan dadakan pada hari Sabtu, 21 Mei 2016. Semalam Noah memang mengadakan peluncuran album baru mereka yang bertajuk “Noah Sing Legend”. Album ini merekam ulang lagu-lagu lama yang pernah sukses dibawakan di masanya. Selain lagu yang pernah dipopulerkan oleh Bimbo, Noah juga menyanyikan lagu Biar Ku Sendiri yang pernah dibawakan oleh The mercy’s, Teluk Bayur yang melejit oleh Ernie Johan, Kupu-Kupu Malam yang merupakan karya Titiek Puspa, Kisah Cintaku sebagai buah karya Tito Sumarsono yang dibawakan oleh Chrisye serta beberapa lagu lain.
            Sebelum acara puncak yang menghadirkan Koes Plus, pihak Musica memberikan penghargaan pada beberapa musisi yang karyanya digunakan oleh Noah dalam album terbaru mereka itu. Saat itu yang maju ke panggung yaitu Yon Koeswoyo dan Damon Koeswoyo mewakili Tonny Koeswoyo dalam lagu Andaikan kau Datang, Titik Puspa, Sam Bimbo mewakili Taufik ismail, Tito Sumarsono atas lagu Kisah Cintaku. Demikian juga hadir Lily Kuslolita mewakili Rinto Harahap dengan karya “Cinta Bukan Dusta” yang pernah dipopulerkan oleh Rano Karno serta Erwin harahap yang hadir atas nama grup The Mercy’s.

            Sebagai puncak acara, Koes Plus tampil membuka dua lagu. Sebelum grup yang menyisakan Yon Koeswoyo sebagai personel senior ini hadir di layar televisi ditampilkan fiti megenai kiprah dari grup yang sebelumnya bernama Koes Bersaudara ini. Koes Plus menggebrak dengan menampilkan lagu Tak Bisakah yang merupakan karya Ariel saat grupnya masih bernama Peter Pan. Sepertinya tidak mudah bagi Yon Koeswoyo untuk menyesuaikan diri dengan lagu karya generasi di bawahnya ini. Hal ini terlihat dari beberapa kali Yon seperti tidak hafal lirik lagu sehingga harus beberapa kali menoleh pada Soni untuk membantu menyanyikan lagu tersebut dengan sempurna.

Usai menyanyikan Tak Bisakah, Koes Plus melanjutkan dengan karya abadi dari Tonny Koeswoyo yatu Andaikan kau Datang. Lagu yang dirilis pada tahun 1970 ini pun pada beberapa bagian tampak Yon keliru menyanyikan lirik lagu tersebut sehingga antara satu syair dan syair berikutnya seperti bertukar tempat. Yon Koeswoyo malam itu seperti terlihat letih walaupun tanpa kehilangan semangat untuk menghibur penikmat musik yang memenuhi gedung yang terletak di kawasan Daan Mogot Jakarta barat malam itu. Setelah Koes Plus menyelesaikan penampilan, Yon koeswoyo pun mendaulat Noah untuk melanjutkan penampilan.

Saat itu Noah juga membawakan ulang lagu Andaikan Kau Datang menurut versi mereka. Walaupun dibawakan oleh musisi muda, namun lagu ini tidak “kehilangan jiwanya”. Pada lagu ini Noah tampaknya tidak begitu banyak mengubah penataan musiknya. Bahkan lagu ini terkesan lebih megah dan berkarakter saat lagu ini dibawakan oleh Noah malam itu. Mohon maaf, bagian ini terpaksa harus saya tulis secara obyektif sebagai perbandingan dengan penampilan Koes Plus sebelumnya pada lagu yang sama. Bukan bermaksud merendahkan Koes Plus, namun hanya berusaha melihat secara obyektif saja bukan sekedar subyektif sebagai penggemar Koes Plus.

Adapun Koes Plus pada malam itu tampil dengan mengenakan pakaian berupa jas yang berhiaskan dasi, menyesuaikan dengan kemasan acara malam itu yang bersifat semi formal. Sedikit yang menyisakan perhatian bagi penggemar Koes Plus yatu hadirnya personel baru yang mengisi posisi keyboard. Bila sementara ini posisi keyboard dibantu oleh Acil  B Plus maka malam itu additional player ditempati oleh Wahyu dari band pelestari B Flat.

Apapaun dan bagaimana pun juga penampilan Koes Plus, tetap Koes Plus merupakan band yang penampilannya paling istimewa dan selalu ditunggu. Tidak salah Noah menempatkan lagu karya Koes Plus untuk mengisi album baru mereka yang memang berhiaskan karya dari musisi-musisi legendaris Indonesia. Demikian catatan singkat mengenai peluncuran album terbaru Noah yang kami pandang dari sisi sebagai penggemar Koes Plus. Mohon maaf untuk setiap rangkaian kata dan kalimat yang kurang berkenan. Terima kasih. Jayalah selalu musik Indonesia.


( Okky T. Rahardjo, penggemar Koes Plus dari Surabaya, 085645705091, 5B32CC16 )

Selasa, 17 Mei 2016

Hilangnya Seorang Deddy Dores


Sebuah kabar duka mengejutkan datangnya dari seorang musisi senior Indonesia. Deddy Dores seorang musisi yang sudah lama malang melintang di jagat musik Indonesia pada Selasa, 17 Mei 2016 pkl. 23.45. Kepergian artis yang identik dengan kaca mata hitam ini diduga akibat serangan jatung. Musisi yang pada era tujuh puluhan sering berganti grup band ini ternyata juga merupakan produk asli Surabaya kelahiran 28 November 1950.

Deddy Dores dalam kariernya tercatat pernah singgah ke beberapa grip diantaranya Freedom of Rhapsodia yang mempopulerkan namanya melalui hits “Hilangnya Seorang Gadis”. Lalu tampak pula Deddy Dores menghiasi grup musik cadas yaitu God Bless formasi awal sebagai pemain keyboard sebelum posisinya digantikan oleh Soman Lubis. Bersama Jelly Tobing dan Deddy Stanzah, Dores juga pernah terlibat dalam sebuah grup trio yang bernama Super Kid asuhan Denny Sabri, seorang jurnalis dari majalah Aktuil. Selanjutnya nama Deddy Dores banyak dikenal mengorbitkan nama-nama populer macam Nike Ardilla dan Nafa Urbach.

Bagi penggemar Koes Plus nama Deddy Dores pernah memiliki kesan yang mendalam dikarenakan keterlibatannya dalam sebuah album yang bertajuk Koes Plus Dores. Saat itu Deddy Dores bergabung bersama Yon Koeswoyo dan Yok Koeswoyo untuk sebuah proyek album yang mengandalkan hits Rindu Kamu. Dalam album ini peran Murry digantikan oleh seorang pemain drum lain dikarenakan saat itu Murry masih menjalani perawatan akibat sakit hernia yang dideritanya.

Album Koes Plus Dores sendiri sepertinya tidak selesai dengan sempurna akibat adanya konflik internal di tbuh personel Koes Plus. Saat itu konon formasi Koes Plus sempat terpecah menjadi dua, dengan Yon dan Murry di satu sisi sementara di sisi lain Yok Koeswoyo eksis dibantu Deddy Dores. Belakangan album yang dirilis pada tahun 1997 di bawah label Harpa Record ini dilengkapi beberapa lagu tambahan yang diambil dari solo album Yok Koeswoyo.

Saat diminta komentarnya tentang bersedianya dia bergabung dengan Koes Plus, Deddy Dores mengatakan kalau dia ingin memperbaiki aransemen musik Koes Plus. Deddy melihat selepas ditinggal Tonny Koeswoyo, sepertinya Koes Plus lemah dalam penataan musik. Oleh karena itu ketika ditawari untuk bergabung dengan Koes Plus, dia merasa senang sekali dan siap untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan bermusiknya.

Dalam lagu Rindu Kamu yang pembuatan klipnya dilakukan d salah satu tempat hiburan di Jakarta ini, terlihat sekali Deddy Dores mampu mengisi tambahan vokal yang harmonis bersama Yon Koeswoyo. Sahut menyahut dalam menyanyikan lagu yang sebelumnya diisi oleh Tonny Koeswoyo tampaknya mampu diisi dengan baik oleh Deddy Dores. Walaupun singkat namun partisipasi Deddy Dores dalam Koes Plus tetap membawa kesan yang mendalam. Hal ini dapat dilihat secara istimewa pada penamaan album yang melibatkan namanya “Koes Plus Dores”. Belum pernah ada sebelumnya nama personel lain dimasukkan dalam album sebaga tambahan nama Koes Plus. Pernah juga ada nama Koes JAB yang diperkuat oleh Yon, Yok, Jelly Tobing dan Abadi Soesman namun hanya untuk konsumsi show bukan untuk perilisan album.

Pada akhirnya kami selaku penggemar Koes Plus dan pecinta musik Indonesia, mengucapkan selamat jalan Deddy Dores. Selamat jalan Arek Suroboyo yang sukses mewarnai jagat industri musik Indonesia.


( Okky T. Rahardjo, Penggemar koes Plus dari Surabaya, 085645705091, 5B32CC16 )