Malam itu langit kota Gresik terasa cerah dan
menyejukkan. Meskipun mendung tipis sempat menaungi suasana kota Pudak itu pada
siang hingga sore harinya. Cerah dan menyejukkannya udara hari itu mengiringi
pula senyum ceriah beberapa insan yang saat itu sudah mengikat janji untuk
saling berjumpa. Janji harus ditepati, meskipun beberapa hal lain harus
terlewati. Tidak masalah, karena demi sejenak saja melepas rindu dan menjalin
silaturahmi, demikian yang menjadi tekad sebagian undangan yang hadir di salah
satu sudut kota semen itu.
Rabu malam, tepatnya 8 Mei 2014. Sesuai dengan kabar yang
diterima, satu per satu undangan berkumpul mendatangi Warung Apung Rahmawati
yang terletak di jl. DR. Wahidin, Gresik. Hari itu Adie Priyono, salah seorang
penggemar Koes Plus di kota Gresik memang mengundang beberapa rekan untuk
merayakan syukuran pertambahan usianya. Sederhana saja acaranya namun tetap
mengesankan, itu yang menjadi niatan sang empunya acara. Satu per satu tamu
mulai naik menuju hall lantai dua rumah makan yang berlokasi di depan SPBU
Petrokimia Gresik itu.
Sekitar pkl. 19.20, setelah sebagian besar tamu mulai
berkumpul, acara pun dibuka oleh sang pembawa acara. Bertindak selaku pembawa
acara yaitu Ganef Setiawan yang merupakan sahabat karib beliau baik dalam
pekerjaan maupun dalam kegemaran mendengarkan lagu-lagu Koes Plus. Acara memang
mundur sekitar satu jam dari rencana awal, namun hal ini tidak menyurutkan
antusias para undangan yang menghadiri acara tersebut. Tanpa banyak basa-basi,
meluncurlah sebuah lagu pembuka yaitu Laguku Sendiri yang dibawakan oleh home
band yang mengisi acara malam itu yaitu Kass Plus. Penonton mulai tampak
mengatur posisi duduk, mengarahkan pandangan ke depan mengamati penampilan band
pelestari yang sedang tampil menghibur rangkaian acara syukuran tersebut.
Suasana mulai cair ketika Kembali mulai dbawakan oleh
band pelestari yang berasal dari Gresik ini. Terdengar lamat-lamat koor
penonton mengikuti baris demi baris lagu yang pernah dipopulerkan oleh Koes
Bersaudara ini. Setelah dua lagu berkumandang, Ganef menjelaskan pada para
undangan yang hadir bahwa acara malam itu dimaksudkan untuk mensyukuri dua hal
sekaligus. Yang pertama, syukuran atas bertambahnya usia Adie Priyono yang
kesekian tahun ( mohon maaf, off the record nominalnya...hehhee...).
Selanjutnya syukuran atas berdirinya Kass Plus sebagai sebuah band yang siap hadir melestarikan lagu-lagu Koes
Plus. Pada launching perdana ini Kass Plus memperkenalkan diri dan siap all out
mengawal langgengnya lagu-lagu Koes Plus di blantika Jawa Timur pada khususnya
dan di Nusantara ini pada umumnya.
Kass Plus merupakan salah satu band dengan fenomena unik
yang menyerupai formasi asli Koes Plus, mengingat ketiga personel yang mengawal
barisan depan merupakan satu kaitan bersaudara kandung. Sementara di bagian
belakang, pemain drum merupakan personel di luar keluarga yang sering disebt
sebagai “plus”-nya. Kass Plus terdiri dari Sukho (keyboard/melodi gitar/vokal),
Sas (bass/lead vokal) dan Doddy (rhytym gitar). Posisi drum diisi oleh Gatot
yang kadang-kadang bergantian dengan Mispomo. Hari itu karena terhalang oleh
kondisi kesehatan, Gatot yang berdomisili di Rembang harus merelakan diri
terbang ke Gresik dan tampil full time untuk menggebuk drum.
Ketiga
personel bersaudara ini pun sebenarnya berasal dari kota yang sama yaitu
Rembang, berhubung demi melangsungkan kehidupan yang lebih baik, mereka pun
hijrah ke Surabaya dan sukses merintis karier sebagai musisi. Sementara Gatot
tetap melanjutkan karya di Rembang sebagai seorang pengusaha yang sukses. Arti nama
Kass Plus sendiri memiliki filosofi yaitu merupakan akronim dari Kasiyanto yang
merupakan ayah ketiga bersaudara ini, sementara S yang satunya merupakan akronim
dari ayah Adhie Priyono (mohon maaf saya lupa, nama persisnya). Adie sendiri
dalam Kass Plus bertindak selaku pengelola manajemen beserta Ganef dan Frans
Sartono.
Malam
itu Kass Plus berusaha membuktikan pada para undangan bahwa mereka benar-benar merupakan
penggemar Koes Plus yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Lagu-lagu yang
mereka hadirkan bukan saja kategori yang populer, namun juga lagu-lagu yang
kategori “asing” atau jarang didengarkan oleh telinga awam. Termenung Lesu,
Kesepian, Kala-Kala dan Aku Cinta Padamu menjadi beberapa contoh sajian menarik
yang mereka hidangkan pada hadirin yang menyaksikan sembari menikmati makan
malam dalam kemasan satu meja berisi enam orang tersebut.
Satu
per satu undangan yang hadir diberi kesempatan untuk menyumbangkan suaranya
mendendangkan lagu-lagu Koes Plus yang menjadi kesukaan masing-masing. Hari itu
sebagian besar yang memenuhi undangan Adhie adalah rekan kerja di Petrokimia
Gresik. Baik yang masih aktif maupun yang sudah purna tugas, turut larut dalam
kegembiraan yang dibagikan malam itu. Andaikan Kau Datang, Kisah Sedih Di Hari
Minggu, Kolam Susu dan Tul Jaenak menjadi pilihan yang layak untuk dinyanyikan
bersama. Salah satu hal yang istimewa dalam acara malam itu adalah kehadiran H.
Koestono, mantan pengawal Koes Bersaudara dan Koes Plus yang tampak duduk di
barisan depan. Saat itu H. Koestono tampak duduk berdampingan bersama Sam
Sugeng, salah seorang pendiri JN Surabaya yang juga kawan dekat Adie Priyono,
sang tuan rumah.
Demi
memenuhi rasa hormat, saat itu Koestono didaulat untuk tampil menyumbangkan
suaranya didampingi Sam Sugeng. Sebuah tembang Penyanyi Tua dipilih untuk
dinyanyikan menghangatkan suasana syukuran malam itu. Koestono sendiri dalam
jajaran Kass Plus bertindak sebagai pembina band. Sebuah doa dan harapan untuk
kesuksesan Adhie maupun Kass Plus sempat dihaturkan oleh beliau ketika diberi
kesempatan untuk menyampaikan kata-kata sambutan. Uniknya, salah seorang yang
hadir sempat mengira bahwa Koestono yang saat itu duduk di deretan depan adalah
Nomo Koeswoyo. Tentu kami meralat dengan mengatakan bahwa beliau ini juga termasuk sebagai salah seorang yang penting
dalam Koes Bersaudara maupun Koes Plus saat itu.
Sebelum
acara ditutup, sebuah kue ulang tahun disajikan oleh sang istri untuk
melengkapi kebahagiaan malam itu. sebuah tiupan menghabiskan nyala tujuh lilin
yang berjajar rapi di kue yang berbalut aneka coklat itu. Kass Plus pun
menimpali dengan lagu Kapan-Kapan sebagai tembang pamungkas yang dinyanyikan
bersama para tamu yang sudah berdiri berjajar di panggung utama. Kapan-Kapan
berhenti, acara usai. Namun pelestarian karya Koes Plus tidak akan pernah
berakhir untuk didengungkan oleh Kass Plus dibawah bimbingan Adie Priyono dkk.
Adapun
lagu-lagu yang dibawakan oleh Kass Plus malam itu selengkapnya adalah : Laguku
Sendiri, Kembali, Termenung Lesu, Kesepian, Buat Apa Susah, Derita, Hari
Minggu, Andaikan Kau Datang, Kisah Sedih Di Hari Minggu, Aku Cinta Padamu,
Jangan Putus Asa, Penyanyi Tua, Gadis Manis, Layang-Layang, Jemu, Kolam Susu,
Tiba2 Ku Menangis, Kala-Kala, Kembali (bersama H. Koestono), Tul Jaenak,
Kapan-Kapan.
Walaupun
malam itu adalah launching atau peluncuran Kass Plus sebagai sebuah band
pelestari, namun saat itu bukanlah pertama kalinya mereka tampil. Beberapa kali
mereka sempat menjajal panggung pelestarian Koes Plus, diantaranya dalam salah
satu even di sebuah kafe di Malang, penampilan dalam parade band di Solo pada 5
Januari 2014 serta mendamping God Bless pada acara pencucian Piringan Hitam Galeri
Musik Indonesia yang berlangsung pada bulan April 2014 di jl. Ijen, Malang.
Maju
terus Kass Plus !
(
Okky T. Rahardjo, penggemar Koes Plus dari Surabaya--085645705091 )