Bulan
Juni 2015 ini wilayah Jawa Timur khususnya Surabaya dan sekitarnya mendapatkan
sesuatu yang istimewa dalam per-Koes Plus-an. Betapa tidak, beberapa even
istimewa hadir untuk menghibur dan membangkitkan kerinduan masyarakat terhadap
band legendaris Indonesia tersebut. Penggemar Koes Plus yang tidak memiliki
waktu untuk menyaksikan even yang stau, bisa hadir di even berikutnya demikian
seterusnya karena beberapa even dihadirkan secara berdekatan.
Bermula dari tanggal 6 Juni
diadakannya Konser duet Yon dan Yok Koeswoyo mengenang 55 tahun berkarya yang
berlangsung di Empire Palace Surabaya, berlanjut pada 7 Juni pagi hari di
Alun-Alun Sidoarjo Yon Koeswoyo bersama personel Koes Plus Pembaruan menghibur
masyarakat peserta run bike yang dihadiri oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. Tak
lupa tanggal 10 Juni 2015 giliran penggemar Koes Plus wilayah Malang dikunjungi
oleh duet Yon dan Yok dalam rangkaian tour show tiga kota yang berakhir di Solo
pada 13 Juni.
Tak ketinggalan sebuah band
pelestari dengan personel berusia muda belia yaitu T-Koes memanjakan warga
Surabaya dengan penampilan yang memukau sehari setelah duet Yon dan Yok tampil
di Kota Pahlawan ini. Band yang diawaki oleh Jaru, Galih, Jim dan Agusta ini
tampil di resto seafood Bandar Djakarta yang berlokasi di jl. HR Muhammad dalam
rangka memeriahkan penghargaan yang diterima oleh radio Sonora dari Pemkot
Surabaya.
Penampilan T-Koes dimulai sekitar
pkl. 19.30 yang diawali dengan tembang Laguku
Sendiri dan dirangkai Jangan
Memaksakan Diri sebuah hits dari album Hard Beat Volume 1. Pada lagu ketiga
Nusantara V, T-Koes mulai menyapa pengunjung yang hadir pada malam itu. Mengenakan
baju berwarna putih dengan motif bergambar bunga, mereka mampu menghadirkan
kembali nuansa kenangan terhadap Koes Plus secara atraktif. Gaya panggung yang
dinamis serta aksi bernyanyi yang riang ditampilkan oleh T-Koes yang memang
masih mempunyai energi yang sangat besar dikarenakan usia yang relatif muda, kecuali
pemain drumnya tentunya yang sudah cukup usia namun tetap berjiwa muda.
Satu per satu lagu-lagu Koes Plus
digeber menyemarakkan suasana rumah makan yang saat itu makin ramai dengan
adanya pengunjung yang merayakan hari jadinya. T-Koes sempat mengundang
pengunjung untuk bergoyang kala lagu Manis Dan Sayang dihadirkan dalam irama
dangdut pada bagian reffrein. Saat itu beberapa penggemar Koes Plus dari
Surabaya dan sekitarnya hadir juga untuk menjadi saksi mata kehebohan
penampilan T-Koes dalam mengolah lagu-lagu Koes Bersaudara dan Koes Plus yang
tetap diaransemen original namun tidak kehilangan gaya panggung yang menarik.
Koesyanto seorang penggemar Koes
Plus senior dari Surabaya datang bersama putrinya, demikian juga hadir Didik
Jauhari seorang personel band pelestari yang hadir bersama isterinya. Mego seorang
penggemar Koes Plus asal Surabaya yang bermukim di Jakarta, yang saat itu
sedang mudik tampak duduk di barisan depan ditemani Linda Harlinda seorang
pengurus komunitas penggemar Koes Plus. Linda saat itu berkunjung ditemani
putra kesayangannya. Yang
mengejutkan ta mpak pula Ibu Desi, seorang penggemar Koes Plus yang sering joget
di beberapa even Koes Plusan di Jakarta, malam itu menyemarakkan penampilan
T-Koes dengan goyangan khasnya.
Sutaryono seorang personel band
pelestari dan seorang penggemar Koes Plus sejati asal Sisoarjo juga hadir
meskipun terlambat. Menyusul pula Awwaludin Romadlon yang tiba bersama
keluarganya usai tugas kerja. Tak luput pula, seorang penggemar Koes Plus yang
sering beredar di dunia maya dan serba hadir di dunia per-Koes Plus-an yaitu
Keke yang malam itu datang usai sehari sebelumnya menjadi saksi tampilnya duet
Yon dan Yok Koeswoyo. Duduk di deretan depan tampak juga Bejo, seorang
penggemar Koes Plus asal Gresik yang penasaran dengan penampilan T-Koes juga
ikut menjadi saksi penampilan band yang sudah eksis sejak 2009 ini.
Dari panggung pertunjukan, T-Koes
memanjakan telinga penggemar Koes Plus bukan hanya dengan lagu yang populer
namun lagu yang sepertinya tenggelam pun diungkap oleh mereka. We Say Hallo
salah satu yang membuat penggemar Koes Plus cukup heran, mengingat lagu itu
jarang sekali dinyanyikan oleh band pelestari lain. Usai membawakan lagu yang
direkam dalam album volume enam tersebut, Jiwa Nusantara menjadi pilihan untuk
didendangkan. Namun usai lagu yang direkam pada tahun 1975 itu dihadirkan,
Agusta sang pimpinan grup angkat bicara dengan mengatakan kalau mereka salah
intro. Sebenarnya lagu yang akan dibawakan yaitu Cincin Permata, namun keburu
masuk intro Jiwa Nusantara maka dilanjutkan saja. Tak apalah, tak ada yang dirugikan...hehehehe.
Di sela acara Agusta yang malam itu
memainkan drum, mencoba mencairkan suasana dengan memberikan kuis yang
menghadiahkan cd album terbaru T-Koes. Saat itu pertanyaan yang dilontarkan
adalah seputar lagu Koes Plus yang direkam oleh T-Koes. Pertanyaan tersebut
berupa lagu Kusayang Padanya milik Koes Plus direkam pertama kali dalam album
apa. Beberapa penggemar Koes Plus pun maju mencoba peruntungan, sungguh pun
demikian tak satu pun yang bisa menjawab. Hingga pertanyaan diganti dengan lagu
Gadis Genit ada di album yang mana, barulah seorang Didik Jauhari mampu
menjawab dengan benar.
Pentas malam itu sebenarnya
bertemakan Beatles and Koes Plus Nite. Namun karena yang menyaksikan sebagian
besar penggemar Koes Plus, maka lagu-lagu Koes Plus yang menjadi dominan
dibawakan oleh T-Koes. Namun untuk sekedar mengenang The Beatles, Koes Plus
menampilkan dua lagu The Betales yaitu I Wanna Hold Your Hand dan Here, There and
Every Where. Agusta sempat memberikan pengantar pada lagu I Wanna Hould Your
Hand yang disebutnya pernah dinyanyikan oleh Tonny Koeswoyo dan direkam dalam
album Koperasi Nusantara. Ah, kali ini bung Agusta keliru...Lagu itu direkam
dalam album Garuda Pancasila. Meluncurlah cd T-Koes secara gratis untuk penulis
artikel, semestinya...hehehe.
Penampilan T-Koes malam itu
disiarkan secara live streaming oleh radio jaringan Sonora yang ada di seluruh
Indonesia. oleh karena itu penggemar Koes Plus yang tidak sempat hadir secara langsung
bisa mengikuti melalui siaran radio. Namun sayang sekali siaran radio sempat
mengalami gangguan teknis. Pada saat T-Koes menyanyikan lagu Jemu, penangkapan
audio di radio sempat terkendala. Pendengar hanya bisa mendengarkan suara musik
namun suara vokal seperti hilang begitu saja. Mengatasi hal itu operator radio
segera mengisi dengan beberapa lagu The Beatles sambil menunggu perbaikan
teknis.
Ketika waktu menjelang pkl. 21.30,
pembawa acara menutup penampilan T-Koes untuk siaran radio. Sebagai closing
ditampilkan Pelangi yang diikuti penonton bergoyang di atas panggung. Usai Pelangi
dibawakan, T-Koes masih tampil secara off air hingga satu jam kemudian. Penggemar
Koes Plus di kota Surabaya pun terpuaskan dengan penampilan T-Koes malam itu terlepasd
ai berbagai kekurangan yang ada.
Lagu-lagu yang ditampilkan T-Koes :
Laguku Sendiri, Jangan Memaksakan Diri, Nusantara V, Oh Kasihku, Manis dan
Sayang, Diana, We Say Hallo, Jiwa Nusantara, Da Silva, Andaikan Kau Datang,
Jemu, Kisah Sedih Di Hari Minggu, Bujangan, I Wanna Hold Your Hand, Here There
And Everywhere, Rata-Rata, Tul Jaenak, Why Do You Love Me, O La La, Jangan
Bimbang dan Ragu, Rahasia Hatiku 1978, Jangan Berulang Lagi, Gadis Genit,
Pelangi (Closing). Secara off air diantaranya Kembali, Derita, Dheg-Dheg Plas,
Ojo Nelongso dan Kusayang Padanya.
Demikian yang dapat kami sajikan
mengenai penampilan T-Koes di kota Surabaya. Mohon maaf atas rangkaian kata dan
kalimat yang kurang berkenan dalam penyusunan tulisan ini. Sukses selalu untuk
eksistensi T-Koes di jagad pelestarian Koes Plus. Jayalah selalu musik
Indonesia !
(Okky T. Rahardjo, 085645705091,
518CC94A)