Minggu, 21 November 2010

Catatan Tentang Album Yon Koeswoyo "Lantaran"

" Lantaran waktu jua, kita menjadi dekat...Bukan hanya badan, tetapi juga jiwa...Demikian sesungguhnya duka rasa madu, mimpi tersangka nyata..."

Lantaran merupakan sebuah album solo pertama milik Yon Koeswoyo. Sebuah terobosan yang terasa lain dari biasanya saat beliau berfungsi sebagai personel Koes Plus. Pada album Lantaran ini sosok Yon Koeswoyo benar-benar mencoba membuktikan diri bahwa beliau mampu eksis dan berkarya di luar nama besar Koes Plus. Tidak mudah memang meisahkan sosok Yon Koeswoyo dari bayang-bayang sebagai vokalis Koes Plus. Namun pada album ini Yon Koeswoyo mampu membuktikan keberadaan dirinya yang tampil apa adanya dengan karakter "seorang Yon Koeswoyo secara pribadi".
Album ini dibuka dengan sebuah lagu yang terkesan mendayu-dayu dan mengeksploitasi vokal Yon Koeswoyo yang manja dan melankolis. Banyak hal yang membedakan Yon Koeswoyo pada album Koes Plus dan album solo ini. Keberadaan Harry Cahyono, seorang penulis lagu yang mendominasi karya pada album ini, seakan mencoba meyakinkan penngemar musik bahwa Yon Koeswoyo juga mampu menyanyikan lagu-lagu yang bermuatan kritik sosial. Sebagian besar lagu dalam album ini berisi kritik sosial yang disampaikan dengan bahasa abstrak dan tak mudah langsung dicerna. Tidak seperti karya-karya Koes Plus yang sekali dengar langsung dipahami maknanya. Peran Harry Cahyono dengan karya yang sarat kritik sosial ini berikutnya berulang pada sekitar 27 tahun kemudian melalui album Song Of Porong yang juga dinyanyikan oleh Yon Koeswoyo.

Lantaran dirilis pada tahun 1981 di saat eksistensi Koes Plus sedang timbul tenggelam, terseret oleh derasnya arus penyanyi solo yang saat itu sedang mencapai gelombang yang tinggi. Yon Koeswoyo atas seijin sang kakak, Tonny Koeswoyo yang juga leader Koes Plus akhirnya mencoba bersolo karier. Tidak ada unsur Koes Plus pada album ini, tapi di sisi lain kita bisa menikmati keberadaan Yon Koeswoyo sebagai seorang vokalis yang utuh melalui album ini. Album produksi Sky Record ini berisikan materi 10 lagu yang 8 diantaranya karya Harry Cahyono ( Antara lain : Lantaran, Senandung Malam, Jakarta dan Tuan-Tuan ) dan dua lagu karya Yon Koeswoyo yaitu Kota Sunyi dan Kesan.

Muatan kritik sosial selintas dapat kita lihat pada lagu Jakarta yang mengisahkan tentang ibu kota yang selalu jadi rujukan para pencari keberuntungan, walaupun sudah terlalu sesak kota ini untuk ditinggali. Sebuah kisah yang klasik namun sampai hari ini masih kita tetap akurat untuk dijadikan topik. Tuan_tuan berisikan ungkapan protes pada penguasa yang hidup penuh kemewahan di tengah kesenjangan sosial yang terjadi.

Debut pertama Yon Koeswoyo ini mungkin sempat terlupakan, namun bagi kolektor Koes Plus album ini tentu masih layak untuk diburu. Format cover yang sederhana dengan menampilkan wajah Yon Koeswoyo dalam bingkai foto, membuat penikmat musik saat itu penasaran bahwa ternyata bisa juga vokalis Koes Plus ini mengeluarkan album solo. Saat mendengarkan lagu-lagu dalam album ini, alam bawah sadar kita terasa seperti dibawa pada era tahun 80-an, sound musik yang minimalis membuat angan kita melambung menembus ke suasana masa-masa itu. Yon Koeswoyo pun melalui vokalnya yang lentur mudah untuk "dikawinkan" dengan musisi siapa saja yang menggarap musik dalam lagu yang dinyanyikannya. Walaupun tentu saja tidak bisa kita bandingkan dengan kehebatan Tonny Koeswoyo yang lebih mengenali karakter vokal Yon Koeswoyo secara "luar dalam".

JN Surabaya menyelamatkan album ini dalam bentuk cd audio untuk kepentingan dokumentasi supaya bisa dinikmati sampai kapan pun. Walaupun tentu tak menutup kekurangan dalam proses convert dari kaset menuju format cd. Satu hal yang bisa kami sampaikan adalah salut untuk Yon Koeswoyo yang ternyata masa itu masih mampu mengikuti perkembangan musik yang sedang populer. Sehingga tetap bisa eksis di jalur musik walaupun harus berjang secara solo.

Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai sedikit resensi pada album ini. Mohon maaf atas segala kekeliruan yang terbentuk pada rangkaian kata dan kalimat yang tertulis. Terima kasih atas perhatiannya. Merdeka...!!!

( Okky T. Rahardjo, Ketua JN Surabaya-085645705091 )

2 komentar:

  1. Pak Okky, kebetulan saya baru bongkar2 lemari dan menemukan vinyl album solo Yon Koeswoyo "Lantaran". Pada vinyl, jumlah lagunya bukan 10, melainkan hanya 6. yaitu, Side A: (1) Lantaran; (2) Senandung Malam; (3)Lestari. Side B: (1) Tuan-tuan; (2) Cermin Diri; dan (3) Jakarta. Semua lagu ciptaan Harry Cahyono. Saya belum pernah lihat yang bentuk kaset. 4 lagu tambahan dalam kaset, apa ya? (Oh ya, sekalian, kalau ada yg minat vynil ini, bolehlah kontak saya....)

    BalasHapus
  2. Pak tolong diupload lagunya ..... Saya juga fans berat koeswoyo saya sdh koleksi lagunya terkumpul 893 lagu hehe...

    BalasHapus