Kamis, 23 Juli 2020

Daruat Figur Untuk Anak-anak Indonesia


  
Cover Film CHICHA
        Setiap tanggal 23 Juli di Indonesia diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Pada era orde baru HAN selalu dirayakan dengan suasana meriah. Diadakan festival dengan berbagai bentuk permainan anak secara tradisional maupun berbagai penampilan atraksi anak-anak, baik nyanyian, tarian maupun kreativitas lainnya.

            Kalau berbicara mengenai anak-anak, rasanya anak-anak sekarang harus iri dengan mereka yang harus mengalami masa anak-anak pada era 70an hingga 90an. Pada masa-masa itu anak-anak memiliki sosok idola yang membanggakan dan mewakili ciri khas anak-anak secara lugas dan spontan. Idola anak-anak atau bisa disebut dengan artis cilik itu tampil apa adanya sebagai anak-anak tanpa kesan dibuat-buat.

            Pada era 70an, ada sosok yang fenomenal bernama Chicha Koeswoyo hadir sebagai figur artis cilik yang kenes dengan lagu “Helly”. Rasa-rasanya tidak ada anak Indonesia yang tidak bisa menyanyikan baris demi baris lagu “aku punya anjing kecil...”. tak jarang lagu itu dinyanyikan dengan gaya bercanda karena ada bagian suara anjing “Helly... guk guk guk”. Helly yang tak lain merupakan nama anjing milik keluarga Nomo Koeswoyo begitu ikonik sekali pada sosok Chicha Koeswoyo, sulung dari keluarga Nomo Koeswoyo. Demikian juga “guk guk guk...” yang dalam rekaman disuarakan oleh pelawak Doel Kamdi juga tidak akan ketinggalan dibunyikan saat lagu itu dinyanyikan oleh anak-anak Indonesia.

            Tidak hanya Chicha, beberapa penyanyi anak-anak lain juga bermunculan. Ada Adi Bing Slamet yang usil dan suka menggoda Mak Wok tentu tidak akan bisa dilupakan begitu saja. Hadir juga Joan Tanamal putri dari Enteng Tanamal yang ikut menyemarakkan lagu anak-anak dengan lagunya yang sendu. Selanjutnya bermunculan berbagai nama seperti Vien Is Haryanto anak dari Is Haryanto personelo Favourites Group, Debby Irama anak dari raja dangdut Rhoma Irama yang mempopulerkan lagu “Idih, Papa Genit”.
            Pada dekade ‘80an muncul nama-nama populer Dina Mariana, Puput Novel, Sari Koeswoyo, Faradilla Sandy, Bobby Alatas atau Santi Sardi.          Memasuki era 90an pun dunia anak-anak masih marak dengan hadirnya Melisa yang terkenal dengan hits Abang Tukang Bakso. Puput Melati yang putri dari Sofyan Usman Bersaudara pun hingga hari ini kita kenal lagunya sambil berhitung “satu ditambah satu sama dengan dua...”. Anda tentu juga tidak lupa dengan nama Bondan Prakoso, Chikita Meidy atau yang masuk generasi terakhir ada Tina Toon dan Sherina Munaf, putri dari Triawan Munaf personel Giant Step.

            Secara sosok imajinasi, anak-anak juga mengenal berbagai tokoh fiktif yang menggembirakan. Kita sempat mengenal nama Tongki yang menjadi tandem artis Gatot Soenyoto. Ada juga Boncu yang dikaryakan oleh Kaisar Victorio. Tidak kita lupakan ada nama Si Komo yang diciptakan oleh Kak Seto. Yang fenomenal tentu saja Suzan dan Ria Enes yang membuat kita penasaran, bagaimana cara bicaranya boneka itu.

            Namun memasuki era milenial dunia anak-anak sudah mulai kehilangan figur. Dunia anak-anak tidak lagi mendominasi alam pikiran anak-anak Indonesia. Masuknya pengaruh K-Pop dan J-Pop menjadikan bintang-bintang dari negeri Korea itu sebagai idola yang tidak bisa dielakkan lagi. Anak-anak makin akrab dengan lagunya Blackpink, BTS atau EXO. Sementara dalam ide kreativitas lagu pun tidak banyak perkembangan. Imajinasi anak-anak secara nyanyian hanya terbentuk melalui lagu-lagu yang diciptakan pada empat puluh hingga lima puluh tahun yang lalu.

            Saat ini dibutuhkan sekali sosok yang bisa menyelamatkan dunia anak-anak secara masif. Dibutuhkan sekali figur yang mampu menjadi tokoh idola baru bagi anak-anak Indonesia. Figur yang mewakili keceriaan anak-anak tanpa sesuatu yang berlebihan. Figur yang membawa keteladanan untuk anak-anak Indonesia melakukan hal yang baik. Jangan sampai masa kecil anak-anak Indonesia hilang, hanya karena mereka mencari figur baru melalui gadget yang belum tentu membawa nilai moral yang benar dan sesuai karakter Indonesia. Sesungguhnya dunia anak-anak Indonesia juga sedang dalam masa darurat. Entah, siapa yang mampu menyelamatkannya.

Tetap semangat menjalani hidup di hari ini. Jangan lupa  minum air putih. (Dalam kebersamaan, Okky Rahardjo)
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar