Hari ini memasuki minggu
kedua tahun pelajaran baru, 2020-2021. Namun sebagaimana beberapa bulan
sebelumnya, pembelajaran masih dilakukan secara online atau digunakan istilah
daring (dalam jaringan). Bedanya, kali ini sekolah-sekolah sudah lebih siap. Wali
murid sudah lebih bisa memahani. Murid-murid pun juga sudah mulai mampu
menyesuaikan diri menghadapi pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh ini.
Hal ini dikarenakan sekolah sudah mempelajari dari situasi dan kondisi yang
sudah terjadi beberapa bulan sebelumnya.
Saat ini insan pendidikan
sudah mulai akrab dengan istilah zoom, google meet, office 365 atau google
classroom. Sesuatu yang selama ini asing atau bisa jadi kita tahu aplikasinya,
namun kita abaikan karena tidak terlalu memerlukannya. Akan tetapi pandemi ini
menuntut semua kita melek teknologi dan sadar akan perubahan dalam segala
situasi. Siapa yang tanggap, dia yang bisa bersaing dengan orang-orang yang ada
di sekitarnya. Semua kita dituntut untuk serba cepat dan serba bisa menguasai
teknologi. Mau atau tidak mau. Suka atau tidak suka.
Pembelajaran daring
bagaimana pun juga, menemukan keunggulan serta kelemahannya. Dari pihak orang
tua, kebaikan pembelajaran daring ini menjadikan situasi anak menjadi mudah
terkontrol. Apa yang dikonsumsi anak, makin mudah untuk ditertibkan. Anak tidak
lagi mudah membeli jajanan secara sembarangan, karena tentu saja orang tua
menyediakan konsumsi makanan yang sehat bagi anak-anaknya. Demikian juga dalam
mengolah waktu istirahat, tentu anak bisa istirahat dengan maksimal ketika
pembelajaran dilakukan di rumah. Hal ini tidak didapati ketika anak melakukan
pembelajaran secara reguler, di mana setiap jam pelajaran harus diikuti dengan
ketat dan waktu yang sudah diatur secara tepat.
Namun tentu saja setiap
hal baik akan ada kekurangannya. Yang pertama, tentu saja pengeluaran akan
bertambah besar dari segi pulsa. Orang tua mau tidak mau mengeluarkan biaya
ekstra untuk membeli pulsa demi menambah kuota. Semua pengeluaran akan menjadi
semakin besar bila pembelajaran dilakukan secara live streaming, yang
mengharuskan siswa dan guru bertatap muka secara online. Selain itu tentu yang
tidak ketinggalan, orang tua mau tidak mau menjadi guru bagi anak-anaknya. Hal yang
selama ini diserahkan pada guru, mau tidak mau saat ini menjadi tanggung jawab
orang tua. Orang tua mulai menyediakan waktu untuk mengajari anak, bukan
sekedar mendampingi belajar loh, tapi mengajari.
Saat memasuki tahun ajaran baru ini yang susah ketika
siswa harus mempelajari materi baru yang masih dasar. Bagaimana bisa maksimal
mengajari anak kelas 1 SD membaca dan menulis bila pembelajaran dilakukan
secara online. Bagaimana rumus phytagoras diajarkan dengan tepat bila tatap
muka hanya terjadi melalui layar hp. Bagaimana mungkin mengajarkan rumus geometri
yang begitu rumit secara jarak jauh, bila secara tatap muka langsung saja tidak
langsung mudah dipahami. Bukankah sebagian besar saat ini menjadi tanggung
jawab orang tua yang menjadi sosok guru bagi anaknya secara langsung. Semua kita
masih kaget dan belum sepenuhnya siap dengan kondisi ini.
Bagi pihak sekolah, khususnya guru, pembelajaran daring
bisa membuat guru ada kelonggaran dalam mempersiapkan materi pembelajaran. Guru
tidak lagi terburu-buru memasuki jam pelajaran, karena materi sudah direkam
sebelumnya dan masih ada waktu untuk mempersiapkan adminitrasi kelas. Namun di
sisi lain, guru juga disibukkan dengan kegiatan setting aplikasi, menyusun
pembelajaran melalui sarana online, merekam secara video ditambah lagi
menghadapi penilaian tugas yang menumpuk yang biasanya dikumpulkan pada akhir
minggu.
Formula apapun saat ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan
setempat demi kelangsungan proses belajar. Namun bagaimana pun juga tentu lebih
menyenangkan bila pembelajaran itu berlangsung ceria, kreatif dan penuh
interaktif bila terjadi di dalam kelas seperti awal tahun pelajaran yang lalu. Ah,
mudah-mudahan virus Corona ini segera menjauh dan pandemi ini cepat berlalu.
Tetap semangat menjalani hidup di hari ini. Jangan lupa minum air putih. (Dalam kebersamaan, Okky
Rahardjo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar