Rabu, 28 Agustus 2013

Pemilu Lagi...Pilgub Lagi,



                Entah sudah berapa kali saya mengikuti pemilihan umum, lupa ya…Bukan karena usia saya yang tua yang membuat saya sering mengikuti Pemilu. Namun di usia yang memasuki gerbang kepala tiga ini berkali-kali pemilihan umum telah saya ikuti, semata karena memang situasi negara ini yang terkesan mencari jati diri. Ya sebuah pengalaman baru dari situasi yang bernama reformasi mengajarkan pada saya dan pemilih muda lain untuk memilih pemimpin secara langsung dan terbuka.

                Situasi ini tidak pernah saya lihat ketika saya masih kecil. Saat itu semua seakan diharuskan tunduk pada sebuah organisasi setengah partai, yang selalu menang saat pelaksanaan pemilu. Bagaimana untuk memilih pemimpin ? Wah, tidak ada proses yang heboh sebagaimana yang terjadi saat ini di Jawa Timur. Gubernur adalah pilihan dari Presiden, selaku dalang utama dari segala suksesi yang terjadi di negeri ini. Saya pernah alami, saat itu gubernur yang pernah melintas pada masa kecil saya adalah gubernur Soelarso. Setelah itu, hadirlah seorang gubernur yang merupakan mantan wakil gubernur Jakarta yaitu Basofi Soedirman. Eh, ternyata beliau adalah seorang penyanyi dangdut yang mantab juga. Masih ingat lagu yang terkenal saat itu adalah “Tidak Semua Laki-Laki”.

                Sekali lagi kembali pada pemilihan kepemimpinan, rasanya tidak pernah seheboh belakangan ini. Sekitar dua puluh tahun lalu, semua pergantian kepemimpinan rasanya hanya lewat begitu saja. Tinggal terima keputusan ketika Poernomo Kasidi menjabat walikota, tinggal bungkus ketika mendapati Soenarto Sumoprawiro menduduki kursi nomor satu di walikota. Apalagi untuk level gubernur, tidak ada rame-ramenya.

                Kalau boleh dihitung, seingat saya pemilu yang pernah saya ikuti diawali pada tahun 1999. Pemilu pertama pada era reformasi. Wuih, banyak banget pesertanya…48 partai ya. Sampai saat itu ada istilah “tiga ke kanan, lima ke bawah” untuk memilih sebuah parpol dengan nomor urut tiga puluh lima. Setelah itu tahun 2004, ada pemilu lagi. Malah sampai dua kali. Yang pertama, memilih anggota DPR. Selain itu, memilih Presiden yang berlangsung secara seru. Tau kan, siapa yang menang. Hmm, iya beliaunya masih bertengger di kursi kekuasaan saat ini.

                Taun 2008, ada pemilihan umum lagi yaitu pemilihan gubernur. Pemilu kali itu menurut saya melelahkan sekali karena berlangsung hingga tiga putaran. Beragam pemilu yang saya ikuti, kaya’nya yang lebih mengesankan adalah ketika terjadi pada tahun 2006 untuk memilih kepala desa. Lumayan, dapat uang jalan. Hal ini berulang lagi tahun 2013 yang terjadi lagi pemilihan kepala desa dengan kedua calon yang sama. Lagi-lagi dapat uang jalan, wah seru bisa dibuat jalan-jalan ke Tunjungan Plaza waktu itu, hehehehe…

                Sudah ya, besok warga Jawa Timur akan menghadapi pemilihan gubernur lagi. Calonnya ada yang sama, ada pula tambahan yang baru. Mau pilih mana, ya terserah saja. Mau pilih yang berkumis atau tidak, ya monggo. Mau golput, ya terserah saja…Mau tidak mencoblos, ya terserah saja. Semua keputusan bergantung pada pilihan politik kita masing-masing.  Doa saya, mudah-mudahan pemilihan umum yang berlangsung besok pagi, 29 Agustus 2013, berlangsung dengan aman dan lancar.

                Oya, sekedar sebagai pengingat saja…Pasangan calonnya yaitu Soekarwo-Syaifullah Yusuf, Eggy Sudjana dan Sihat, Bambang DH-Said Abdullah dan Khofifah_Herman “mantan Kapolda”. Monggo,
                                                                                                                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar