Tahun 2013 ini kita melihat begitu marak perkembangan
pelestarian perkoes plusan. Hal ini dapat dilihat dari begitu banyak muncul
komunitas penggemar Koes Plus baru yang terbentuk di beberapa daerah. Trend ini
diikuti juga dengan terbentuknya band pelestari yang makin berkembang dengan
pesat di setiap pelosok wilayah. Bahkan bisa dikatakan setiap ada daerah yang
memiliki komunitas penggemar Koes Plus, terdapat pula band pelestari sebagai
pendukung keberadaan komunitas tersebut. Sebuah simbiosis mutualis yang tidak
bisa dipisahkan.
Ada satu hal yang mungkin terlupakan dari semaraknya
komunitas penggemar dan band pelestari sebgaimana kondisi yang disampakan di
atas. Kita sering kali lupa memberikan dedikasi dan apresiasi kepada sosok founding father atau pendiri, perintis
dan pelopor awal keberadaan kegiatan pelestarian perkoes plusan yang terdapat
di masing-masing daerah. Setiap daerah tentu memiliki sosok yang berbeda, namun
keberadaan beliau-beliau ini memiliki tujuan yang sama yaitu menggemakan
semangat mencintai karya Koes Plus pada kota atau kabupaten pada tempat mereka
tinggal masing-masing.
Harus diakui, karena seiring dengan perkembangan waktu
dan kolektifitas masalah yang ada pada setiap komunitas penggemar Koes Plus di
masing-masing daerah, maka keberadaan sebagian besar founding father ini makin
terlupakan. Ada yang sudah terpisah karena berbeda paham, terpinggirkan karena
tidak bisa mengikuti perkembangan kondisi, terceraikan karena kita menganggap
adanya ketidak transparan dalam mengelola sebuah organisasi dan banyak sebab
lain yang membuat kebersamaan dengan mereka tidak lagi kita alami semesra dulu.
Tulisan ini tidak hendak membuka lama yang pernah terjadi, namun hanya mencoba
sedikit mengingatkan pada beberapa sosok yang pernah menjadi pembuka jalan
dalam pelestarian karya Koes Plus di beberapa daerah.
Di kota Magetan tersebutlah sebuah nama yaitu bp. Eddy
Haryanto atau yang lebih dikenal dengan sebutan Eddy Oklex, seorang penyiar
radio Magetan Indah. Melalui fasilitas siaran lagu-lagu Koes Plus yang beliau
bawakan, penggemar Koes Plus mulai bersatu dalam sebuah komunitas yang bernama
Magetan Koes Plus Community. Penggemar Koes Plus ini makin solid dengan adanya
D Plus yang memperkuat dalam barisan band pelestari. Eddy Oklex mampu tampil
menjadi sosok penyatu, sesepuh dan juga pengayom yang mampu diterima oleh semua
kalangan penggemar Koes Plus di kota Magetan. Sebuah kota kecil namun mampu
menggemakan pelestarian Koes Plus dengan cara tersendiri sesuai kekhasan yang
mereka miliki.
Malang, juga memiliki tokoh pendiri yang tidak bisa
dilupakan begitu saja. Di kota ini gema pelestarian karya Koes Plus berawal
dari sebuah siaran radio bertajuk Kolam Susu pada setiap Jumat malam. Tokoh awal
pelestarian Koes Plus berjumlah tiga orang yaitu Wasis Susilo, Agoes Basuki dan
Gatot Dwi Lesmono. Ketiga tokoh ini secara intensif menyuarakan suara Koes Plus
dengan menjadi narasumber pada Radio Kencana Malang. Satu per satu penngemar
Koes Plus mulai menggabungkan diri hingga mereka mendeklarasikan sebuah
komunitas yang bernama Klub Penggemar Koes Plus Arema atau KPKA Malang. Deklarasi
tersebut berlangsung pada Januari 2009 yang dihadiri oleh para penggemar Koes
Plus dari beberapa daerah.
Kota Tulungagung juga memiliki seorang tokoh yang tidak
kenal lelah menggemakan pelestarian karya Koes Plus. Terdapatlah sebuah nama
yaitu Dinda Analistiani yang berprofesi sebagai penyiar radio Perkasa. Radio yang
terletak di jl. Mayor Sujadi ini memiliki sebuah siaran radio acara Koes Plus
yang rutin diudarakan setiap hari Minggu, pkl. 15.00-18.00 WIB. Penyiar yang
akrab dipanggil dengan sebutan mbak Dinda ini selalu hadir menyapa ruang dengar
penggemar Koes Plus meliputi wilayah Tulungagung, Trenggalek, Kediri bahkan
Batu. Bahkan beberapa kali even melibatkan band pelestari setempat yaiu G Plus.
Surabaya sebagai kota Pahlawan juga memiliki seorang
tokoh yang militan dalam menyatukan penggemar Koes Plus. beliau adalah Kadar
Husnaeni. Bermula pada even penampilan Koes Plus bulan Mei 2006 di Balai Pemuda
Surabaya, Kadar mulai mengumpulkan penggemar Koes Plus yang saat itu menyaksikan
penampilan band yang dimotori oleh Yon Koeswoyo dalam rangka ulang tahun kota
Surabaya itu. Kadar mencoba memulai langkah dengan menjalin kontak pada
beberapa penggemar Koes Plus sebelum mereka meninggalkan lokasi acara. Tak diduga
saat itu dia berjumpa dengan Suprawoto, ketua UPTD THR Surabaya. Sejak itu
beberapa kali pertemuan digagas untuk membentuk sebuah komunitas yang bernama
Koes Plus Mania. Setelah itu mulailah gema pelestarian Koes Plus di kota
Surabaya yang diwarnai dengan silaturahmi dari rumah ke rumah para penggemar
Koes Plus yang selalu diisi dengan penampilan elektone lagu-lagu Koes Plus.
Madiun pun memiliki tokoh tersendiri yang bisa
dikategorikan sebagai founding father pelestarian
Koes Plus. Agus Wisono atau yang lebih dikenal dengan nama Agus Gombez
merupakan seorang tokoh senior di kalangan penggemar Koes Plus. Peran beliau
secara pribadi dalam memberikan warna Koes Plus di kota Brem ini tidak bisa
dibilang kecil. Beberapa kali beliau memfasilitasi penampilan B Flat di kota
Madiun, bahkan menyediakan rumah yang terletak di jl. Glatik sebagai tempat
menginap personel band pelestari yang sudah termasuk senior itu. Bahkan Murry,
personel Koes Plus pernah berkunjung ke rumah pegawai negeri sipil yang
berdinas di dinas koperasi Madiun ini.
Solo sebagai kota yang memiliki andil besar dalam
pelestarian karya Koes Plus tampaknya harus bangga memiliki penggemar kelas
berat macam Eddy Kuncoro dan Sunu Pribadi. Kedua penggemar sekelas kolektor ini
tampaknya konsisten menyuarakan pelestarian Koes Plus melalui kapasitas yang
mereka miliki. Keduanya memiliki jam siaran radio tersendiri untuk menggemakan
lagu-lagu Koes Plus. Bila Eddy Kuncoro menetap pada Sabtu malam di Radio
Mentari, maka Sunu memilih mengudara pada Rabu malam melalui RRI Solo. Kedua insane
penggemar Koes Plus ini juga sama-sama memiliki koleksi album kaset maupun
piringan hitam yang tidak kalah komplit, bahkan mereka juga saling bersaing
dalam mengumpulkan berita di media cetak yang memuat berita tentang Koes Plus.
Duet kolektor ini juga makin mantab manakala mereka juga ikut memeriahkan
pelestarian karya Koes Plus melalui pementasan band pelestari di THR Sriwedari
Solo.
Pernah mampir Koes Plusan ke Yogyakarta ? Di sini kita
tidak akan melupakan peran serta Wowo Nugroho dan Ki Sunarno. Duet penggemar
Koes Plus ini merupakan pembuka hutan belantara pelestarian Koes Plus di kota
gudeg ini. Bahkan rasanya belum komplit bila bertandang ke Yogya untuk ber-Koes
Plus tapi belum berjumpa dengan mereka berdua. Tentu tanpa harus melupakan
peran serta penggemar Koes Plus yang lain. Kedua orang tersebut merupakan
kolektor yang tidak bisa diragukan lagi kecintaannya pada Koes Plus. Komunitas
penggemar yaitu JKPC keberadaannya tidak lepas dari dukungan dua orang
penghobby album lagu-lagu Koes Plus tersebut. Bahkan keduanya sempat diduetkan
dalam kepengurusan dengan jabatan yang seakan bagai dua sisi mata uang. Bila Wowo
bertugas sebagai Divisi Internal, maka Ki Sunarno menjabat Divisi Eksternal.
Demikian sekilas catatan kami mengenai tokoh-tokoh yang
pernah mbabat alas dalam belantara
per-Koes Plus-an pada beberapa daerah. Terlepas adanya konflik pribadi maupun
internal organisasi yang pernah dialami, setidaknya kita bersedia memberikan
apresiasi dan penghargaan setingginya atas dedikasi yang pernah mereka berikan
dalam pelestarian karya Koes Plus.
Bukan
selembar piagam pengakuan atau sejumlah uang yang mereka butuhkan, namun
sejumput maaf dan sesungging senyuman yang tulus dari hati kita akan membuat
mereka terhibur selepas mereka menunaikan tugasnya dengan penuh perjuangan. Bisa
jadi ketika detik ini kita bisa mendengarkan lagu-lagu Koes Plus dengan nyaman,
tampil di panggung pelestarian dengan leluasa dan mengenal banyak kalangan
penggemar Koes Plus atau masuk menyaksikan show Koes Plus itu karena usaha dan
jerih lelah mereka. Maka setitik ucapan terima kasih tentu akan menambah energy
hidup dan semangat beliau-beliau ini.
Mohon
maaf bila tidak semua komunitas Koes Plus dapat kami sebutkan melalui tulisan
ini. Kiranya beberapa yang ada mampu mewakili semua keberadaan ungkapan
kekaguman kami pada sesepuh pelestarian karya Koes Plus. Secara pribadi kami
juga mohon maaf bila terdapat rangkaian data, kata dan kalimat yang kurang
berkenan. Terima kasih atas perhatiannya.
(
Okky T. Rahardjo, penggemar Koes Plus dari Surabaya-085645705091 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar