Salah satu yang menarik di kota Surabaya kala memasuki
bulan Ramadhan adalah dengan menjamurnya para pedagang makanan sebagai
pengantar berbuka puasa. Mungkin saja di daerah lain juga terdapat pedagang
serupa, namun yang saya temui di kota Surabaya begitu banyak dan hampir bisa ditemui di berbagai sudut jalan besar
maupun perkampungan. Fenomena ini hampir pasti kita temui pada saat memasuki
bulan ramadhan mulai awal puasa hingga berakhirnya menjelang lebaran.
Para pedagang sayuran dan kudapan ini menggelar
dagangannya di kala siang menjelang sore sebelum saat berbuka tiba. Sekitar pkl.
14.00 sebagian besar dari mereka sudah membuka stand yang hanya berisi satu
hingga dua meja ditata rapi di tepi jalan raya. Beberapa orang menggelar di tepi jalan besar. Sebagian lagi di komplek
perumahan. Tak sedikit pula yang menyiapkan di depan rumah mereka sendiri.
Entah
siapa yang memula tradisi ini, yang pasti sejak memasuki tahun dua ribuan
pedagang musiman ini sudah jamak ditemui. Hal ini jarang kita temui pada era
sembilan puluhan. Sebagian besar memang menggunakan modal sendiri yang bisa
dipastikan besar sekali keuntungan yang didapat per harinya dari berbagai
makanan dan minuman yang dijual. Walaupun tentu saja sebagai pedagang tetap
saja harus mempertaruhkan sebaik mungkin, laku atau tidak dagangannya.
Makanan
dan minuman yang dijual oleh ibu-ibu ini tentu bukan makanan yang termasuk
klasifikasi makanan berat. Sebagian besar merupakan makanan yang dalam kategori
sedang. Jarang ditemui yang menjual nasi. Sebagian besar makanan adalah sayuran
matang semacam sayur asem, sayur bali, lodeh, dan sop. Sementara untuk lauknya
yang kita temui tidak jauh dari makanan khas Jawa Timur. Sebagai contoh makanan
yaitu brengkesan, botok, sate cecek, sate telur puyuh, dadar jagung dan telur
asin. Bagaimana dengan minumannya, tentu yang menyegarkan. Coba kita tebak,
biasanya es kopyor, es garbis, kolak atau es cao. Sebagaimana yang saya temui
di sekitar jalan raya wilayah Surabaya Barat tempat saya sehari-hari melintas.
Makanan
dan minuman sebagaimana yang disebutkan di atas bukanlah makanan yang ribet. Memang
tujuannya seperti itu, memudahkan bagi mereka yang berpuasa untuk mencari
santapan berbuka. Tentu dengan asumsi bahwa mereka yang berpuasa itu sudah menyediakan
nasi sendiri di rumah, sehingga ketika sepulang kerja tinggal membeli makanan
tersebut. Soal harga, tidak usah kuatir. Sebab tidak ada yang masuk kategori
mahal. Semuanya dijual dengan harga yang sangat terjangkau di kantong kalangan
menengah ke bawah. Jadi kalau mau memborong, tidak ada masalah.
Nah, saat ini apakah anda yang berpuasa sudah
menyediakan makanan dan minuman sebagai pengantar berbuka ? Bila belum, tidak
ada salahnya untuk memburu para penjual makanan musiman ini. Lebih baik dari
pada menjadi pria atau perempuan pemburu takjil yang seringkali tidak
kebagian...hehehe. kalau anda termasuk golongan yang tidak berpuasa pun tidak
diharamkan untuk membelinya. Mungkin saja kedatangan anda ditunggu dengan
gembira oleh anak dan isteri karena membawa makanan dan minuman yang segar bagi
mereka.
Demikian
tulisan saya mengenai kuliner yang ada di kota Surabaya. Mudah-mudahan mampu
menjadi catatan tersendiri bagi siapa pun yang sedang berkunjung, mampir atau
menetap di kota pahlawan ini. Selamat menikmati kota Surabaya dengan segala
keunikannya. Terima kasih atas perhatiannya.
(
Okky T. Rahardjo, penikmat Kota Surabaya—085645705091 )
minuman pengantar buka puasa |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar