Minggu, 17 Januari 2016

Surabaya Koes Plus Night Edisi Pop Melayu



Surabaya Koes Plus Night edisi 11 Januari 2016 merupakan siaran kedua pada tahun 2016. Pada edisi kali ini acara penyiaran lagu Koes Plus yang berlangsung setiap Senin malam itu menampilkan topik pembahasan khusus yaitu Album Koes Plus Pop Melayu. Sebagai pembuka perjumpaan diputarlah lagu Rajawali yang ada dalam album Pop Melayu Volume 1 yang beredar pada tahun 1974.

Ada yang istimewa pada siaran malam itu yaitu adanya pemandu baru acara SKPN. Kalau biasanya acara dipandu oleh Dody, sejak malam itu acara beralih pada Chandra yang biasa memandu acara Sweet Memories yang siar sejam sebelum acara SKPN. Namun karena masih masa transisi maka acara malam itu dipandu oleh dua penyiar sekaligus yaitu Dody dan Chandra. Dody sendiri saat itu menyampaikan bahwa dia akan memandu sebuah acara baru berupa talk show mengenai rumah yang diberi judul “Home Sweet Home” sejak bulan Februari 2016 mendatang.

Setelah menyapa ketiga narasumber tetap yaitu Okky Rahardjo , Koesyanto serta Sam Sugeng, Chandra membuka kesempatan bagi pendengar yang ingin berpartisipasi dalam acara tersebut baik melalui telepon, SMS maupun WA. Chandra yang selama ini juga sering tampil di televisi swasta memandu acara dangdut, berkata kalau baru mengetahui bahwa Koes Plus mempunyai album bernama Pop Melayu.

Saat itu dia menanyakan lagu apa yang populer dari album Koes Plus Pop Melayu ini. Salah seorang narasumber mengatakan bahwa Koes Plus memang merekam album dengan berbagai genre. Seperti halnya album Jawa atau album religi yang pernah diungkap di acara ini maka Koes Plus juga punya album Pop Melayu yang sekarang ini dikenal dengan irama dangdut. Sekalipun sama-sama beraliran melayu, namun Koes Plus tidak hendak bersaing dengan Oma Irama bersama Soneta Group. Mengingat Oma Irama cenderung ke arah rock dangdut, sementara Koes Plus lebih ke arah sweet pop. Demikian juga Koes Plus pun tidak hendak merusak tatanan lagu Melayu Deli yang sudah kental ciri khas musiknya, namun Koes Plus ada di jalur pop.

Sebagai lagu yang fenomenal, Koes Plus memiliki lagu berjudul Cubit-Cubitan. Saat itu Chandra baru mengenali lagu tersebut yang ternyata diketahui milik Koes Plus. Hal ini baru disadari mengingat selama ini lagu tersebut dikenal sebagai lagu milik Elvy Sukaesih. Begitu populernnya lagu Cubit-Cubitan maka sampai dibuatkan sebuah film berjudul Cubit-Cubitan dengan bintang Elvy Sukaesih dan Ahmad Albar. Dalam film itu pula Albar mempopulerkan lagu Zakiah yang membuat namanya diperhitungkan pula di jalur dangdut. Lagu Koes Plus lain yang juga tak kalah populer yaitu Mengapa yang hingga saat ini masih akrab di telinga penikmat musk dangdut Indonesia.

Pada edisi yang mengupas album Pop Melayu ini pendengar sengaja dikonsentrasikan untuk hanya meminta lagu dari album-album Pop Melayu. Ada beberapa pendengar yang mencoba memesan lagu dengan kategori pop reguler seperti Telaga Sunyi atau Why Do You Love Me, terpaksa saat itu tidak bisa dipenuhi. Namun tak sedikit pula yang paham dengan lagu-lagu dari album Pop Melayu Koes Plus sehingga request yang diminta pun bisa dipenuhi seperti Cinta Mulia, Mengapa, Ganja Kelabu dan Cubit-Cubitan.

Walaupun memang yang menjadi pembahasan khusus yaitu album Pop Melayu namun tetap dalam lingkup era Tonny Koeswoyo yaitu terbatas hingga tahun 1987. Hal ini disebabkan pada formasi inilah Koes Plus terbilang solid. Oleh karena itu permintaan lagu setelah periode tersebut susah sekali untuk dituruti. Namun kadang-kadang pendengar tetap tidak mempedulikan, karena yang ingin didengar mereka hanya lagu Koes Plus. Tak jarang permintaan lagu yang beredar merupakan lagu yang dirilis era tahun 90an macam Sedihnya Malam Minggu, Mbak Ayu Jual Jamu dan Sedih. Kalau sudah begitu, narasumber mencoba mengarahkan dengan memilih pada beberapa lagu Pop Melayu yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Chandra berikutnya mengajukan pertanyaan ada berapa album Pop Melayu yang direkam oleh Koes Plus. Koesyanto menjawab ada sembilan album yang merupakan genre Pop Melayu. Album-album tersebut yaitu Mengapa, Tua Muda, Masa Lalu, Ku Tak Sangka, Cubit-Cubitan, Angin Bertiup, Oke Boss, Ganja Kelabu dan Gubuk Derita. Pada saat dia menyebut Gubuk Derita dia segera diralat oleh narasumber lain bahwa yang benar yaitu Lembah Derita. Segera dia meralat pernyataannya, mengingat Gubuk Derita merupakan lagu milik Hamdan ATT. Saat itu seisi ruangan studio tertawa mendengar salah ucap dari informasi yang disampaikan oleh Koesyanto. Saking mania nya, sampai seorang penggemar berat Koes Plus pun keliru mengucapkan judul lagu.

Dody sempat penasaran dengan sebuah lagu berjudul Ganja Kelabu yang dijawab oleh salah seorang narasumber bahwa saat itu Koes Plus terlibat mendukung aksi pemerintah dalam penanggulangan narkotika. Gerakan yang saat ini sering disebut dengan nama anti narkoba itu disikapi oleh Koes Plus dengan sebuah lagu Ganja Kelabu yang menyatakan tubuh ini harus dijaga kesehatannya bukan malah dirusak untuk hal yang sia-sia.

Chandra kembali bertanya pada salah satu narasumber mengenai reaksi masyarakat waktu itu terhadap munculnya album Pop Melayu. Sam Sugeng yang memegang mik di ujung meja menjawab bahwa antusias masyarakat sangat besar sekali terhadap munculnya album Pop Melayu Koes Plus. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya pembeli kaset album Koes Plus yang saat itu salah satunya terdapat di Pasar Blauran. Sam Sugeng melihat begitu album Pop Melayu Koes Plus mulai beredar, maka segera saja album tersebut mulai diburu salah satunya yang ada di toko kaset yang terletak di dalam pasar legendaris di kota Surabaya itu.

Menjelang pkl. 22.00, setelah kewalahan menerima telepon dan membaca SMS yang masuk maka acara pun harus ditutup. Lagu yang dipilih sebagai penutup saat itu yaitu Tua Muda berdasarkan request salah seorang pendengar. Sebenarnya lagu Godaan juga sudah disiapkan untuk mengakhiri acara namun waktu sudah keburu mepet untuk berganti porsi dengan acara The Legend yang direlay dari Radio Sonora Jakarta.

Demikian reportase acara Surabaya Koes Plus Night yang disiarkan setiap hari Senin pkl. 21.00-22.00 melalui FM 98.00 dan bisa streaming melalui www.sonorasurabaya.co.id. Sampai jumpa pada reportase acara berikutnya. Jayalah selalu musik Indonesia....!!!

( Okky T. Rahardjo, 085645705091, 5B32CC16 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar