Selasa, 26 Januari 2016

Surabaya Koes Plus Night Edisi Mengenang 80 Tahun Tonny Koeswoyo

“Betapa hidup ini seperti berpacu, yang sempat kupacu…hanya keringat”. Lagu dengan judul Waktu Tjepat Berlalu ini menghentak suasana waktu yang menunjuk pukul 21.00. Hal ini berarti tanda acara Surabaya Koes Plus Night segera dimulai. Lagu berirama rock ‘n roll yang dibawakan oleh Tonny Koeswoyo ini sengaja dipilih sebagai pembuka mengingat tema siaran kali ini yaitu Mengenang 80 Tahun Tonny Koeswoyo. Sebagaimana diketahui bahwa Tonny Koeswoyo lahir pada 19 Januari 1936, maka pada edisi 18 Januari ini siaran di radio Sonora Surabaya difokuskan untuk mengenang sang maestro pendiri Koes Bersaudara dan Koes Plus itu.

Usai menyapa pendengar dan narasumber yang hadir, Dody selaku pemandu acara memutar tembang berikutnya yaitu Kusayang Padanya yang kembali dibawakan oleh Tonny Koeswoyo. Rupanya lagu ini menarik perhatian Dody yang saat itu menyatakan bahwa lagu ini berbeda dari lagu-lagu Koes Plus yang sering didengarnya. Salah seorang narasumber menyatakan bahwa lagu ini berbeda karena beberapa faktor. Yang pertama karena album Berjumpa Lagi dibantu oleh iringan orkestra pimpinan Yanuar Ishak sehingga terdengar lain dalam penataan musiknya. Di sisi lain pada lagu ini Koes Plus mulai sedikit terpengaruh oleh gaya lagu yang biasa diramu oleh Gang Pengangsaan, sehingga lirik-liriknya terdengar penuh makna yang mendalam tidak lugas sebagaimana biasanya.

Koesyanto sebagai salah satu narasumber yang hadir saat itu menyampaikan profil singkat sosok Tonny Koeswoyo. Secara lancar dan lihai sebagai seorang fanatik, sosok Tonny dijelaskannya mulai lahir hingga meninggal dunia. Penekanannya yaitu pada karya yang dihasilkan oleh Tonny yang begitu memukau dan melampaui masanya.  Dody pun segera membuka line telepon dan SMS yang pada siaran kali ini fokus pada lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Tonny Koeswoyo. Pembatasan ini diperlukan supaya lebih terarah. Sedangkan kalau hanya pada karya yang dibuat oleh Tonny Keswoyo akan begitu banyak karena sebagian besar dinyanyikan oleh Yon Koeswoyo.

Dody sempat bertanya lagu apa yang populer dnyanyikan oleh Tonny Koeswoyo. Salah seorang narasumber menyebutkan bahwa kalau yang masih familier yaitu Jangan Berulang Lagi. Mengingat lagu ini pernah direkam ulang oleh Fadly, vokalis Padi dalam album yang digarap oleh Erwin Gutawa. Memang bagi telinga pendengar musik Indonesia saat ini, tidak mudah untuk mengenali lagu yang dinyanyikan oleh Tonny yang masih akrab di telinga masyarakat umum. Kalau hanya sekedar karya Tonny mungkin masih banyak yang mengenali.

Benar saja, sebagian besar pendengar pun sepakat dengan lagu Jangan Berulang Lagi sebaga karya Tonny yang masih populer saat ini. Terbukti, begitu banyak yang request untuk memesan lagu yang ada di album volume empat ini. Namun untuk mempermudah pencarian, salah seorang narasumber sampai harus menuliskan judul yang benar menggunakan ejaan lama yaitu “Djangan Berulang lagi” dan ditunjukkan pada Dody. Hal ini dikarenakan beberapa kali Dody mencari menggunakan mesin pencarian dengan kata kunci “Jangan..” lagu tersebut tidak ditemukan.

Animo pendengar terhadap siaran edisi khusus Tonny Koeswoyo kali ini sangat besar mengingat banyak pendengar yang memesan lagu yang memang dinyanyikan oleh Tonny Koeswoyo. Katresnan, Aku Dan Dirimu, Tiada Kata Terlambat dan Si Pantang Si Puntung menjadi pilihan untuk diputar saat itu. Bahkan salah seorang staf harian Jawa Pos pun sempat menyampaikan bahwa personel Koes Plus yang paling ganteng yaitu Tonny Koeswoyo. Lagu yang menjadi pilihannya yaitu Dini termasuk yang sempat diputar malam itu.

Di antara pendengar yang menelepon terdapat salah seorang musisi Surabaya bernama Andi yang mengaku memiliki kafe dan sering menghadirkan lagu-lagu Koes Plus bersama saudara-saudaranya. Andi yang merupakan peniup saxophone itu mengakui bahwa Koes Plus memang layak disebut sebagai band legendaris karena berbagai karyanya mampu menghibur berbaga lapisan masyarakat dan dikenang hingga saat ini. Saat itu Dody sempat menawarkan diri pada Andi untuk sesekali mampir ke Radio Sonora untuk unjuk kebolehan bermain alat musik tiup memainkan lagu-lagu Koes Plus.

Sam Sugeng sebagai salah satu narasumber yang hadir menyatakan bahwa Tonny Koeswoyo merupakan personel yang bersuara khas. Dia bisa membawakan lagu bernuansa rock dengan vocal yang terdengar gahar. Namun pada sisi lain Tonny Koeswoyo juga mampu membawakan lagu yang lembut namun terasa berbeda dalam pembawaannya. Vokal Tonny yang terdengar beda satu lagu dengan lainnya itu menjadi ciri khas tersendiri yang kadang tidak mudah dikenali. Sebagaimana pada lagu Waktu Tjepat Berlalu dan Kusayang Padanya yang sempat diputar pada awal siaran, keduanya terdengar  lain seakan dinyanyikan oleh orang yang berbeda pula.

Walaupun siaran kali itu fokus pada lagu yang dinyanikan oleh Tonny Koeswoyo namun ada saja pendengar yang memaksakan diri meminta lagu Koes Plus yang vokalnya dinyanyikan oleh personel lain. Permintaan lagu macam Tul Jaenak, Telaga Sunyi, Why Do You Love Me atau Kisah Sedih Di Hari Minggu harus diabaikan dulu. Sementara ada banyak permintaan yang walaupun dinyanyikan Tonny Koeswoyo juga terpaksa tidak bisa dipenuhi mengingat terbatasnya waktu. Lagu macam Poor Clown, Lingsir Ngulon, E-E-E atau Pager Kuning terpaksa tidak bisa mengudara.

Sebagian besar pendengar bisa diidentifikasi sebagai penggemar Koes Plus yang fanatik terbukti dari pilihan lagu yang diminta pun tidak umum. Seperti lagu Aku Dan Dirimu yang jarang dijamah oleh pendengar umum, malam itu hadir dan membawa suasana haru di tengah waktu yang sudah mulai beranjak malam. Sebaga pilihan penutup diputarlah Si Pantang Si Puntung dan Sederhana Bersamamu yang merupakan pilihan seorang ibu yag tinggal di kawasan Darmo.

Narasumber juga menyampaikan bahwa ada beragam acara mengenang Tonny Koeswoyo, diantaranya diadakan di Solo pada 24 dan 31 Januari 2016. Termasuk juga di Madiun pada 6 Februari 2016 dengan mengahdirkan Koes Plus formasi terbaru. Saat itu sang narasumber juga mengucapkan selamat hari jad ketujuh untuk Klub Penggemar Koes Plus Arema (KPKA) yang jatuh tepat pada 18 Januari itu. Pada akhir acara ketiga narasumber menutup dengan pesan singkat “Jayalah selalu musik Indonesia..!!!”.

( Okky T. Rahardjo, 085645705091, 5B32CC16 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar