Harbano Plus,
sebuah alternatif band pelestari
Sejak mulai maraknya kegiatan pelestarian karya Koes Plus di Surabaya, mulai muncul pula band yang mendedikasikan diri untuk menyanyikan lagu-lagu Koes Plus. Semua ini berangkat dari kecintaan dan kegemaran terhadap karya-karya musisi legendaris dari Jawa Timur itu. Berawal dari hobby yang kemudian juga dibekali sedikit ketrampilan bermain musik, itulah sebagian besar latar belakang munculnya band penyaji lagu-lagu Koes Plus atau yang biasa kita kenal dengan nama band pelestari.
Harbano Plus band juga tidak lepas dari fenomena tersebut. Setiap band memiliki alas an tersendiri untuk eksis dan mengekspresikan diri. Harbano Plus yang mulai memberanikan diri sebagai penyaji lagu-lagu Koes Plus di Surabaya, merupakan paduan orang-orang yang sudah mapan di pekerjaan mereka namun masih membutuhkan kepuasan dengan menyanyikan karya-karya Koes Plus.
Terdiri dari gabungan nama-nama personel, Harbano Plus telah membuktikan diri sebagai band yang bukan sekedar iseng. Beberapa kali latihan rutin seminggu sekali membuat kemampuan mereka makin terasah dalam menampilkan lagu-lagu Koes Plus. Harbano Plus merupakan akronim dari Slamet HARijanto (keyboard), BAgoes Nusanto Putro (bass guitar), SoejitNO (rhytym guitar & vocal) serta sebagai personel plus yaitu Nofandi Dwi Arisetiawan (drum) dan Djuanam (backing vocal).
Permainan musik Slamet yang memang penggemar Koes Plus dan juga merupakan seorang player khusus acara hajatan memberi warna tersendiri pada lagu-lagu yang dibawakan. Kemampuannya mengolah musik membuat pendengar terbawa ke nuansa asli Koes Plus. Begitu juga duet vocal antara Soejitno dan Djuanam memberikan nuansa nostalgia yang membawa kesan tersendiri. Apalagi pemilihan lagu yang mereka tampilkan terasa pas di setiap suasananya, seperti saat tampil di kota Malang mereka membawakan Kota Lama atau ketika hadir di hadapan publik yang beragam usia mereka menampilkan Cinta Mulia yang mengajak audiens bergoyang bersama. Belum lagi permainan bass Bagoes yang terkesan cool membuat pendengar Koes Plus dari kalangan paruh baya tidak terasa asing dengan permainan yang dibawakan. Tak lupa juga ketukan drum Fandi sebagai personel yang paling muda, mewakili usia 20-an yang masih enerjik membuat penampilan Harbano yang didominasi oleh kalangan usia senior tidak terasa monoton.
Salah satu bukti bahwa mereka tidak main-main dengan band ini adalah ketika pada akhir Mei lalu Harbano Plus tampil sebagai juara harapan II di even Festival Malang Kembali yang diadakan oleh KPKA Malang. Padahal sebelumnya mereka jarangs ekali tampil di even-even umum yang besar, terutama karena kesibukan kerja masing-masing personel. Namun seiring keberhasilan mereka di even pertama itu, membuat penggemar Koes Plus di Surabaya tidak boleh lagi memandang sebelah mata terhadap band ini. Mereka pun sudah mulai berani tampil di beberapa pentas di kalangan penggemar Koes Plus termasuk di siaran radio acara Koes Plus Mania.
Akhirnya dengan segala hormat, kami Jiwa Nusantara Surabaya memberikan apresiasi yang setingginya untuk band pelestari yang dilahirkan pada 26 Februari 2009 ini. Selamat berjuang melestarikan karya-karya Koes Plus buat rekan-rekan Harbano Plus band. Merdeka ….!!!!
Cak drovn : . . Salam Jiwa Nusantara unt Mr. Bagus kompak, jabat erat slalu , . . MERDEKA.
BalasHapus