Juni 1978 terdapat satu momen yang tak akan bisa dilupakan begitu saja oleh penggemar Koes Plus di tanah air ini. Orang boleh tidak ingat akan waktunya, tapi kita tak mungkin lupa dengan hasil yang terdapat pada kurun waktu itu. Pada bulan keenam sekitar tiga puluh dua tahun lalu itu Koes Plus menerbitkan sebuah album yang bersejarah yaitu, Bersama Lagi.
Bersama Lagi merupakan sebuah album yang menggambarkan kembalinya Koes Plus ke blantika musik Indonesia. Setelah kurang lebih setahun grup ini melahirkan reinkarnasi Koes Bersaudara yang juga diikuti munculnya Murrys Group, keempat pemuda asal Jawa Timur ini melebur kembali dalam sebuah band yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.
Koes Bersaudara jilid 2 ternyata tidak mampu meraih sukses dalam penampilan panggung maupun penjualan album, oleh karena itu Tonny Koeswoyo pun mencoba merekrut kembali Murry untuk meneruskan perjuangan dalam bendera Koes Plus. Beberapa kali penampilan Koes Bersaudara jilid 2 pun terkesan tidak bisa maksimal dengan keempat personel yang ada. Murry masih didaulat untuk membantu memainkan drum, juga tersebut nama Pompy yang membantu memainkan keyboard. Sehingga posisi di panggung menjadi 6 orang, hal yang tak begitu biasa sebagaimana saat mereka masih dalam formasi Koes Plus.
Sebagai penanda munculnya Koes Plus jilid 2, Murry yang merupakan ikon Koes Plus diberi kesempatan untuk menyanyikan lagu ciptaannya pada urutan pertama. Bersama Lagi merupakan sebuah lagu yang bernuansa reuni sekaligus menandakan kemunculan Koes Plus dengan ciri khas musik yang baru. Sebagaimana kita ketahui, pengaruh musik The Beatles sangat menonjol sekali pada intro lagu ini. Selanjutnya pengaruh musik grup asal Inggris ini terus mewarnai pada lagu-lagu lain yang ada di album ini termasuk juga pada album berikutnya. Walaupun begitu, tetap khas Koes Plus tidak akan hilang dari karya yang mereka hasilkan.
Cover album ini didominasi dengan warna merah menjadi latar belakang personel yang berpose dengan begitu gagah. Wajah keempat personel Koes Plus pun terlihat lebih matang dengan usia yang “semakin tinggi”. Beberapa yang bisa dilihat sebagai perbedaan antara lain, Murry yang mulai menunjukkan jambangnya, Yok Koeswoyo yang mulai menampilkan diri dengan sosok berkumis semakin menunjukkan bahwa segmen mereka bukan hanya anak-anak muda lagi, namun kalangan dewasa yang dulu pada masa remaja sempat menyukai lagu-lagu Koes Plus edisi pertama. Logo tulisan Koes Plus pun tetap dipertahankan sesuai aslinya dengan menambah simbol * 78 sebagai penanda munculnya Koes Plus edisi baru.
Mari kita simak pada deretan lagu yang tersedia di album ini, ciri khas Koes Plus tetap berusaha dipertahankan walaupun kadang-kadang seakan terkesan dipaksakan. Pilih Satu menampilkan Yon Koeswoyo dengan vokalnya yang khas dengan disertai aroma bee gees memberi keindahan tersendiri pada lagu ini. Lagu ini konon lahir dari adanya orang yang mencoba menawarkan beberapa lagu pada Tonny Koeswoyo untuk dinyanyikan oleh Koes Plus. Lagu-lagu yang ditawarkan pun sudah dibuat semirip mungkin dengan Koes Plus. Tapi pada sisi lain, Yon Koeswoyo tidak mau menyanyikan lagu-lagu karya orang lain itu, karena terkesan meniru dan tidak mau yang palsu.
Tonny Koeswoyo pun mencoba melahirkan karya yang mengajak orang mengingat pada kebiasaan beliau di beberapa album Koes Plus dahulu. Sebagaimana kita juga tahu, pada beberapa album sebelumnya, Tonny Koeswoyo selalu menghadirkan lagu dengan nuansa garang dan rancak macam Tradisi, Waktu Tjepat Berlalu dan Rata-rata. Kali ini Tonny Koeswoyo menghadirkan Kereta Api Pagi dan Lama Sekali yang mengeksploitasi vokal beliau yang terkesan galak. Kereta Api Pagi yang pengambilan video klipnya dilakukan di salahs atu stasiun di Jakarta pun merupakan sebuah karya yang istimewa. Irama lagu itu dibuat seperti orang yang sedang terburu-buru mengejar kereta api, bahkan sepintas kita serasa dibawa ikut naik kereta api tersebut ketika mendengarkan bagian reffrein dan interlude. Itulah jeniusnya seorang Tonny Koeswoyo.
Yok Koeswoyo, sebagaimana biasa juga mendapatkan jatah menyanyikan sebuah lagu yang mengisahkan situasi politik yang terjadi di negara yang jauh di sana. Kala itu baru berakhir perang antar negara yang ujung-ujungnya hanya untuk mengeruk keuntungan materi semata. Bukan Koes Plus rasanya kalau tidak muncul dengan karya yang memujua tanah air. Melanjutkan sekuel Nusantara yang sudah ditutup pada volume 14, kali ini tercipta Nusantara 78 yang mengisahkan kekayaan hasil bumi Indonesia dan harus kita jaga.
Koes Plus jilid pertama populer dengan lagu Diana, maka pada album ini muncul juga lagu serupa tapi tak sama, yaitu Diana. Pada beberapa kaset produksi baru, lagu ini diberi judul Diana II. Tonny Koeswoyo sepertinya mencoba membuat lanjutan lagu terdahulu, namun terkesan seperti dipaksakan. Mungkin ini mencoba mengambil langkah yang pernah dibuat oleh grup lain macam D’Lloyd yang melahirkan Mengapa Harus Berpisah setelah sukses Mengapa Harus Berjumpa. Panbers pun belakangan membuat sekuel Hidup Terkekang II dan Gereja Tua II. Tapi apa pun motivasinya, karya Koes Plus tetap berkenan di hati kita.
Berikut merupakan daftar lagu album Bersama Lagi Koes Plus 78 : Bersama Lagi, Pilih Satu, Kereta Api Pagi, Lama Sekali, Nusantara 78, Rahasia Hatiku, Hadapi, Malam Minggu, Diana dan Panggillah Namaku.
Album ini bahkan menjadi penanda beralihnya Koes Plus ke Purnama sebagai label rekaman mereka. Remaco saat itu sudah mengalami kolaps yang diakibatkan salah perhitungan dalam bisnis. Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai sedikit resensi salah satu album Koes Plus yang juga sudah mulai susah dicari ini. Mohon maaf atas segala rangkaian kata dan kalimat yang kurang berkenan di hati penggemar Koes Plus sekalian. Merdeka……!!!!
( Okky T. Rahardjo – ketua JN Surabaya, 085645705091 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar