Minggu, 13 Juni 2010

Nge-Mall sambil nge-Koes Plus di Giant Surabaya

     Sesaat sebelum The Bottles tampil, belasan anak-anak TK Al-Falah berhenti di depan panggung lokasi Koes Plus-an. Rupanya ada promosi TK dengan menampilkan pawai drum band mini mengelilingi area hypermarket Giant yang terletak di jl. Margorejo-A.Yani Surabaya. Setelah lelah berkeliling arena swalayan, barisan anak-anak TK itu mengakhiri langkah di depan panggung yang sudah dihuni oleh personel The Bottles.

 Minggu, 13 Juni 2010 merupakan jatah yang harus diisi oleh The Bottles, band pelestari Koes Plus asal Surabaya. Mereka sebelumnya mendapatkan instruksi boleh mulai menampilkan lagu-lagu Koes Plus setelah siswa TK mengakhiri parade drum band mininya. Tak mudah memang mengatur anak-anak usia TK, begitu selesai parade mereka berhamburan menuju panggung. Satu per satu dengan hati riang meloncat naik ke panggung yang sudah diisi oleh om-om pemain lagu-lagu Koes Plus. Tak peduli, mungkin itu yang ada di benak mereka. Sebagian lain senang bisa berbelanja, sebagian lain senang bisa berfoto bersama di atas panggung. Bahkan ketika The Bottles mulai mencoba sound alat-alat musik pun mereka masih “tetap setia” menghiasi panggung.
        Tepat pkl. 13.00 WIB The Bottles membuka penampilan dengan tembang Laguku Sendiri. Lagu yang diadopsi dari album The Best of Koes ini seakan menjadi lagu wajib bagi mereka untuk emmbuka acara. Beberapa siswa TK yang masih enggan untuk turun panggung pun ikut menari dan bergerak sesuai irama lagu yang dimainkan oleh The Bottles. Tak cukup dengan sebuah lagu, sebagai rangkaian opening song mereka menyanyikan Bersama Lagi dan Kembali. Setelah itu dengan sedikit bercanda, Dody sebagai lead guitar menyatakan karena banyak anak-anak TK maka mereka akan membawakan sebuah lagu anak-anak Pelangi. Akhirnya Teguh, sang vokalis, menyanyikan Pelangi yang diambil dari volume 7 Koes Plus. 

      Hidup Yang Sepi menjadi pilihan lagu berikutnya untuk menambah akrabnya suasana siang itu. Saat itu suasana perbelanjaan di Giant, yang terletak di ujung kota Surabaya, memang sangat ramai sekali. Setelah siswa TK mundur dari keramaian, massa yang muncul berikutnya adalah warga kota yang memanfaatkan waktu liburan dengan memenuhi kebutuhan yang tertuang dalam isi troly. Selanjutnya Teguh mengajak pengunjung untuk mendengarkan sebuah lagu yang bernuansa keras. Tangis Peri dari album Hard Beat vol. 1 dibawakan dengan raungan melody yang begitu manis dan mengejar nuansa asli musiknya. Walaupun ada beberapa kalimat yang kurang terucap dengan jelas oleh Teguh, namun tidak mengurangi kedahsyatan lagu ini. 
Dody sang komandan grup mencoba mencairkan suasana dengan menyajikan beberapa lagu Jawa untuk dinyanyikan. Akhirnya meluncurlah dari vokal Teguh deretan lagu : Yo Ben, Pring Gading dan Til Kontal Kantil. Agus, sang pemain drum sempat bertukar posisi menjadi vokalis di bagian depan, sementara penabuh drum diisi oleh Mispomo yang merupakan pembina teknis mereka. Agus menyanyikan Jemu dan Bunga Di Tepi Jalan.

      Selanjutnya The Bottles kedatangan bintang tamu yang sering hadir di beberapa pementasan band pelestari. Sutaryono, siang itu menyempatkan diri untuk hadir. Melihat kedatangan vokalis Beat Plus ini, The Bottles mendaulat beliau untuk bernyanyi. Kau Datang lagi merupakan pilihan pertama untuk dibawakan dengan bergaya memainkan gitar yang sebelumnya digunakan oleh Teguh. Selanjutnya Bahagia Dan Derita serta Why Do You Love Me menjadi lagu yang dinyanyikan oleh Sutaryono, yang saat itu hadir dengan nuansa serba hitam. Mulai dari celana, kaos dan kaca mata serba hitam.
       Setelah sempat istirahat sejenak, Sutaryono kembali dipanggil ke panggung. Saat itu ada pengunjung yang request lagu Nuswantoro. Sutaryono kembali mendapatkan kehormatan untuk menyanyikan bait demi bait lagu yang terdapat di album Pop Jawa Koes Bersaudara vol.1 ini. Pada bagian suluk, seperti biasa Teguh mengambil alih menjadi seorang dalang yang mengisahkan subur dan indahnya tinggal di bumi Nusantara tercinta. Tepuk tangan meriah diberikan pada Teguh yang berhasil menjalankan tugas yang dulu dilakukan oleh alm. Doel Kamdi ini.
        Setelah beberapa lagu berlalu, pkl. 14.40 personel The Bottles meminta waktu untuk istirahat sejenak. Nusantara V menjadi lagu terakhir pada sesi pertama ini. Duet antara Teguh dan Dody berhasil emmuaskan pengunjung yang rindu pada karya Koes Plus yang memiliki tema cinta tanah air itu. Pkl.15.05 pentas sesi kedua dimulai dengan tembang Manis Dan Sayang. Berikutnya seorang pengunjung mencoba maju untuk bernyanyi di panggung. Kolam Susu adalah lagu yang mencoba untuk dinyanyikan. Namun di luar dugaan, pengunjung yang satu ini bernyanyi dengan tempo yang sedikit lebih cepat dari biasanya. Sehingga para personel The Bottles pun turut kebingungan menyesuaikan dengan gaya sang penyanyi dadakan ini. 
Puas dengan Kolam Susu, beberapa pengunjung lain masih ingin melihat penampilan “pria bergaya luwes”ini bernyanyi. Bahkan banyak yang meminta untuk bernyanyi lagu dang dut. Pria ini sempat request lagu Tera Jana yang selanjutnya diberi masukan oleh personel The Bottles bahwa ini khusus lagu-lagu Koes Plus. Akhrnya dengan didampingi oleh Juliadi, pengurus JN Surabaya, meluncurlah Bujangan sebagai lagu yang sudah dikenal secara luas. Juliadi sendiri sempat menyanyikan Kembali Ke Jakarta dan Maria. Beberapa lagu berirama dangdut atau yang dikenal dengan istilah pop melayu sempat dihadirkan untuk menambah hangatnya suasana menjelang sore itu. 

     Sebelum mengakhiri acara, Teguh sempat mengatakan akan menyanyikan dua lagu sebagai penutup. Da Silva dipilih sebagai lagu pertama yang rencananya akan diakhiri dengan kapan-Kapan. Namun mendadak muncul secarik kertas request dari seorang pengunjung untuk dibawakan lagu Pagi Yang Indah. Setelah mendendangkan lagu karya Tonny Koeswoyo itu, Kapan-Kapan menjadi lagu pilihan yang sakral untuk selalu dibawakan sebagai penutup pentas yang berlangsung sekali sebulan itu.
       Sedikit yang menjadi catatan adalah patut diberikan rasa salut dan bangga pada band pelestari yantg terdiri dari personel usia muda ini, karena berani terus menggali lagu-lagu Koes Plus di luar yang sudah populer saat ini. Keberanian itu mampu membuat mereka memiliki nilai lebih di hadapan penggemar Koes Plus di kota Surabaya ini.
       Berikut daftar lagu yang dibawakan oleh The Bottles : Sesi I :Laguku Sendiri, Bersama Lagi, Kembali, Pelangi, Hidup Yang Sepi, Tangis Peri, Yo Ben, Pring Gading, Til Kontal Kantil, Jemu, Bunga Di Tepi Jalan, Kau Datang lagi, Bahagia Dan Derita, Nuswantoro, Why Do You Love Me, Aja Nelongso, Jeritan Hati, Layang-Layang, Surabaya, Kelelawar, Tiba-Tiba Ku Menangis, Janjimu, Cintamu Tlah Berlalu, Dara Manisku, Bis Sekolah, Andaikan Kau Datang, Diana, Nusantara V.
     Sesi II : Manis Dan Sayang, Oh Kasihan, Muda Mudi, Kisah Sedih Di Hari Minggu, Kolam Susu, Bujangan, Kembali Ke Jakarta, Maria, Di Dalam Bui, Selalu, Rindu, Mengapa, Mari Berjoget, Mari-Mari, Da Silva, Pagi Yang Indah, Kapan-Kapan.

Keterangan gambar :

 1. The Bottles feat Sutaryono

 2. Teguh, lead vocal duet dengan Dody (bertopi)

 3. Agus, drummer yang selalu berusaha tampil menirukan permainan drum Murry

 4. Juliadi duet dengan pengunjung

 5. Salah satu sisi lokasi panggung

 6. Anak-anak TK pose dengan latar belakang personel The Bottles


                                              

                                                 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar