Mus Mulyadi, siapa yang tidak
kenal dengan sosok yang satu ini ? Apa yang ada di benak kita bila mendengar
nama tersebut ? Mungkin segera kita akan menyebut dengan seorang penyanyi
keroncong, atau penyanyi lagu-lagu Jawa, dia adalah seorang penyanyi dangdut
bersama Ida Laela, sebagian mungkin akan mengenal beliau sebagai vokalis
Favourite’s Group. Benar sekali beberapa identitas tersebut sempat disandang
oleh Mus Mulyadi pada masa kejayaan beliau pada dekade ’70 dan ‘80an.
Kita mengenal Mus Mulyadi
sebagai pendendang tembang hits Angin Malam kala bersama Favourite’s Group
tahun 1972, Kota Solo dan Dewi Murni yang berirama keroncong juga merupakan
identitas beliau sebagai seorang vokalis, bahkan sebagian kita tentu masih ingat
duet larisnya bersama Ida Laela dengan iringan OM Awara membawakan Setelah
Jumpa Pertama. Tapi dari sekian banyak lagu yang beliau suarakan, nampaknya Rek
Ayo Rek memperkokoh jati dirinya sebagai seorang yang tangguh dalam dunia tarik
suara. Sampai hari ini bila kita mendengar lagu Rek Ayo Rek kita selalu
mengidentikkan dengan Mus Mulyadi, demikian sebaliknya kita tentu mengenal Mus
Mulyadi sebagai penyanyi Rek Ayo Rek. Sedemikian identiknya dua bagian ini,
sampai-sampai sebagian besar dari kita malah melupakan sosok pembuat lagu
tersebut yaitu Is Haryanto.
Mus Mulyadi merupakan sosok
seniman asli kota Surabaya. Sempat merantau di Singapura, Mus Mulyadi pertama
kali melejit melalui lagu pertama yang beliau ciptakan sendiri yaitu Sedetik
Dibelai Kasih. Namanya makin melejit kala A. Riyanto mengajaknya bergabung
bersama personel 4 Nada dalam sebuah band yang bernama Favourite’s Group. Angin
Malam adalah sebuah lagu abadi yang sampai hari ini kita kenal melalui suara
emasnya yang direkam pada tahun 1972 diproduksi oleh Golden Hand Record.
Rek Ayo Rek merupakan sebuah
tembang yang direkam oleh Mus Mulyadi dalam sebuah album yang bertajuk Kroncong
Jawa volume pertama tahun 1973. Album yang direkam duet bersama Titiek Sandhora
tersebut sempat melejitkan Mus dan Titiek sebagai duet pop jawa yang sangat
laris. Rek Ayo Rek sendiri sebenarnya terinspirasi kala personel Favourite’s
Group yaitu Is Haryanto, A. Riyanto, Harry Toos dan Tommy WS serta Mus Mulyadi
jalan-jalan di sekitar jalan Tunjungan Surabaya yang saat itu ramai dan
dipadati oleh warga Surabaya yang menikmati keindahan kota di kala malam hari.
Banyaknya warga Surabaya yang
hilir mudik menikmati semaraknya jalan Tunjungan, menginspirasi Is Haryanto
membuat sebuah lirik lagu jawa, secara kebetulan A. Riyanto mempunyai aransemen
musik yang belum ada lirik lagunya. Sehingga keduanya disatukan menjadi sebuah
lagu yang saat ini kita kenal bertajuk Rek Ayo Rek. Lagu ini selanjutnya
direkam Mus Mulyadi dengan iringan Favourite’s Group dalam sebuah solo album
yang melejitkan namanya sebagai seorang penyanyi jawa. Begitu populernya lagu
ini sehingga membuat perusahaan rekaman lain menjajal untuk membuat album pop tradisional.
Remaco, sebuah perusahaan rekaman besar di Jakarta pun pada akhirnya menugaskan
Koes Plus untuk membuat album pop jawa yang kemudian sukses dengan lagu Tul
Jaenak. Favourite’s Group pun yang kala itu sudah tinggal berempat tanpa Mus
Mulyadi pun juga ikut merekam lagu Rek Ayo Rek dalam album Basa Jawa Dangdut
yang dibawakan oleh Is Haryanto dengan gaya khas yang jenaka.
Mus Mulyadi selama hidup di Surabaya
tinggal di jl Kedung Turi gang I bersama adiknya Mus Mujiono. Saat ini kampung
tersebut telah punah menjelma menjadi tempat parkir hotel JW Marriot. Pengabdian
pada dunia seni oleh vokalis yang memiliki ciri khas berkaca mata hitam ini tidak
diragukan lagi, bahkan keberadaannya seakan menjadi ikon seni kota Surabaya. Menjelang
hari jadi kota Surabaya ke-720 ini, Pemkot Surabaya mulai berinisiatif untuk
menghidupkan kembali kawasan jl. Tunjungan yang melegenda itu. Semangatnya sederhana
saja, terinspirasi dari sebuah lirik lagu Rek Ayo Rek yang didendangkan Mus Mulyadi
“Mlaku-mlaku nang Tunjungan”.
Ketika Jl. Tunjungan bergeliat
lagi dengan adanya acara Surabaya Urban Culture Festival pada 19 Mei 2013 lalu,
kita jadi teringat dengan lagu Rek Ayo Rek. Kala kita teringat dengan lagu itu,
kita teringat juga dengan sosok Mus Mulyadi.
Suwun cak Mus, sudah
menginspirasi kami lagi…
(Okky T.
Rahardjo, penggemar Mus Mulyadi dari Surabaya—085645705091)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar