Dua tahun yang lalu tepat di tanggal ini, 19 Juni kami
melangsungkan pernikahan. Berlangsung di sebuah desa yang terpencil di antara
perbatasan kabupaten Madiun dan kabupaten Magetan, kami membagi kebahagiaan
bersama warga setempat, kerabat dan teman-teman yang hadir baik yang dekat
maupun jauh. Tepat pkl. 10.00, kami mengikat janji di hadapan pendeta yang
mewakili keberadaan Tuhan, di sebuah gereja yang terletak di jantung kota
Madiun. Setelah prosesi pemberkatan nikah berlangsung dengan baik dan lancar,
kami melanjutkan perjalanan kembali ke rumah yang berlokasi di dusun Waduk desa
Takeran, kab. Magetan.
Di
depan rumah sederhana milik keluarga isteri, berkumpul para tamu undangan yang
dengan rela hati memberikan doa restu bagi kami. Selain warga setempat dan juga
keluarga besar kami, ada juga teman-teman yang hadir dari jauh. Bukan hanya
dari kota Surabaya, namun juga sampai dari daratan ibu kota hadir untuk
memenuhi undangan kami. Rupanya sebagian di antaranya adalah rekan-rekan
penggemar Koes Plus yang dengan tulus berkenan hadir untuk turut merasakan
kebahagiaan yang kami rasakan.
Siang
itu, kami memang menyediakan seperangkat fasilitas sederhana untuk mendukung
tampilnya pengisi acara sebagai penghibur. Ada dua jenis kelompok musik yang
siang itu siap untuk menghibur para tamu undangan. Yang pertama, sebuah band
dari gereja menyambut kedatangan kami dari mobil pengantin dengan lagu berjudul
“Shalom”. Selanjutnya mereka melantunkan juga lagu-lagu hiburan yang merupakan
perpaduan antara lagu populer Indonesia dan barat serta lagu-lagu nostalgia
yang dibawakan dengan baik dan merdu.
Setelah
beberapa lagu dilantunkan oleh para penghibur yang berasal dari biduan gereja,
band yang tampil adalah perpaduan band pelestari dari Koes Plus. Saya menyebut
perpaduan karena yang tampil bukan sebuah band pelestari secara utuh, namun
gabungan beberapa band pelestari dari sebuah komunitas penggemar Koes Plus di
Surabaya. Saat itu yang tercatat di panggung adalah The Bottles yang diwakili
oleh Teguh Widodo sang vokalis beserta Agus yang biasa memainkan drum. Mereka berdua
hadir bersama bapak Mispomo, Pembina mereka saat itu. Karena tidak hadir dengan
formasi komplit, The Bottles berkolaborasi dengan Beat Plus yang saat itu
diwakili oleh bpk. Sutaryono (vokalis dan pemain rhytim gitar), Nuryanto yang
seorang pemain bass dan Sugeng yang berada pada posisi keyboard.
Kolaborasi
ini makin komplit dan indah, manakala panggung diisi bergiliran dengan
tampilnya Jinuss band yang saat itu diwakili oleh Suyitno yang biasa tampil
sebagai pendendang lagu dan pemain gitar pengiring, juga Bagoes Nusanto yang
seorang bassist, Fandi penggebuk drum dan Djuanam sebagai backing vokal. Tidak ada
persaingan atau merasa gengsi, yang ada malah saling sinergi dan membangun. Hiburan
lagu-lagu Koes Plus makin terasa mantab manakala hadir rekan-rekan dari belahan
lain pulau Jawa yang tidak hanya merupakan sebagai tamu namun juga sebagai
bintang tamu yang istimewa untuk menghadirkan nuansa Koes Plus. Sebuah
kehormatan manakala kang Beno dan Pak Cecep Rosadi saat itu bersedia
menyumbangkan kemampuan mereka yang luar biasa. Beno yang berasal dari
Padalarang, mampu menghibur dengan kemampuan bermain gitar dan keyboard yang
mantab sebagaimana layaknya posisi Tonny Koeswoyo. Kami juga berterima kasih
kepada pak Cecep yang sempat mengajukan ide cemerlang mengenai posisi panggung,
sehingga berbeda dari yang disiapkan pihak persewaan sound sistem akan tetapi
hasilnya lebih terasa nyaman bagi tamu yang menyaksikan acara.
Dari
jajaran tamu kami juga merasa mendapatkan kehormatan ketika beberapa rekan
penggemar Koes Plus bersedia hadir menjadi saksi mata kebahagiaan kami berdua. Tampak
bpk. Didiek Jauhari dari Surabaya, yang sekarang merupakan pemain melody gitar
Beat Plus hadir beserta isteri. Begitu juga kehadiran bpk. Drg. Winaryo hadir
beserta isteri beliau yang kebetulan juga berasal dari kota Madiun. Bahkan bpk.
Demmy Hatumesen yang saat itu sedang ada acara dinas di kota Probolinggo bersedia
menyempatkan hadir di acara kami dengan diantarkan oleh armada Sumber Kencono.
Dari
deretan penggemar Koes Plus lain, tampak bpk. Benjot dan Agus Gombez. Keduanya
merupakan penggila Koes Plus dari kota Madiun. Kedua bersaudara ini sering menjadi
tuan rumah manakala B Flat hadir di Madiun, bahkan personel Koes Plus sempat
mampir ke kediaman mereka di jl. Glatik yang terletak di ujung kota Madiun. Seorang
kolektor senior atribut Koes Plus asal Solo yaitu Edy Kuncoro juga hadir dengan
ditemani oleh bpk. Endi, seorang yang merupakan promotor untuk penampilan
personel Koes Plus di kota Madiun.
Kehadiran
kolaborasi band pelestari Koes Plus di acara kami sungguh mampu menghibur bagi
tamu yang hadir. Beberapa request lagu yang diminta mampu dibawakan dengan
baik. Tak terduga, mertua saya juga ikut mencetuskan permintaan lagu kenangan
beliau yaitu “Katresnan”. Bpk. Sutaryono dengan diiringi oleh Kang Beno dan
teman-teman band yang lain mampu memenuhi permintaan lagu tersebut dengan baik.
Bahkan warga setempat memberikan respon yang positif terhadap hiburan lagu-lagu
Koes Plus yang hari itu ditampilkan. Pembicaraan mengenai terhiburnya warga
dengan lagu-lagu Koes Plus itu sampai terbawa pada beberapa hari sesudah acara
resepsi pernikahan tersebut berlangsung.
Rasanya
tidak cukup sebuah ruang di dunia maya untuk menceritakan kebahagiaan kami kala
itu. Tidak pula juga cukup ucapan terima kasih kami haturkan pada berbagai
pihak yang dengan tulus mendukung secara langsung atau tidak langsung resepsi
pernikahan kami dua tahun lalu. Bahkan kami juga menyampaikan terima kasih
sebesarnya bagi mereka yang mewakili kehadirannya dalam bentuk doa dan restu,
hal itu sudah lebih dari cukup bagi kami.
Setahun
berikutnya, tepat pada bulan Juni juga, Tuhan mempercayakan kepada kami seorang
putri yang cantik dan lucu. Kini dua tahun telah berlalu kebahagiaan yang kami
alami tak pernah berhenti. Rasanya masih baru saja berlalu semua hal di atas. Masih
terlalu muda dan terbilang yunior usia pernikahan kami, masih perlu banyak
belajar dari rekan-rekan yang sudah mengarungi bahtera rumah tangga lebih dahulu
dari kami. Namun biarlah kebahagiaan yang kami alami selama dua tahun ini akan
terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya.
Ini ceritaku….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar