Senin, 21 Desember 2015
cuaca di Surabaya sepanjang hari seperti kurang bersahabat. Sepanjang pagi,
siang, sore hingga malam hujan menitik tiada hentinya. Bahkan lambat laun makin
deras tiada tampak akan berhenti. Waktu demi waktu berlalu tak kunjung reda
hujan yang makin melanda membasahi bumi Kota Pahlawan. Kami bertiga semakin
gelisah mengingat jam siaran sudah semakin mendekat.
Memang benar, kami saat
itu akan beranjak menuju lokasi radio tempat kami menyuarakan lagu-lagu Koes
Plus. Radio Sonora Surabaya yang terletak di jl. Darmo Permai Utara menjadi
tujuan utama kami malam itu. Kami saling berkirim kabar mengenai kondisi cuaca
yang makin tidak menentu. Namun seperti kata orang kebanyakan “ show must go on”,
kami pun segera berangkat dari rumah masing-masing. Sekitar pkl. 18.30 kami
sudah beradu dengan ramainya kendaraan yang menerjang hujan. Memang jam acara
siaran dimulai pkl. 21.00, namun kami sedari awal siaran sudah sepakat bahwa
sebelum pkl. 20.00 harus sudah tiba di lokasi studio.
Bukan apa-apa kami punya
tekad seperti itu, namun kami kasihan juga kalau membuat sang penyiar dan
pendengar harus kelabakan menunggu kami. Bagaimana pun ini adalah bentuk
pengabdian dan kecintaan kami pada grup legendaris yang kami cintai yaitu Koes
Plus. Sudah satu bulan kami bertiga yaitu Okky Rahardjo, Koesyanto dan Sam
Sugeng menjadi narasumber tetap untuk acara Surabaya Koes Plus Night. Sementara
pemandu tetapnya yaitu Dodik sebagai penyiar senior Radio Sonora Surabaya. Siaran
ini berawal pada 15 November 2015 dan kali ini memasuki edisi ketujuh.
Setelah menembus hujan
yang masih terasa deras, kami bertiga pun tiba di parkir belakang Radio Sonora
dengan selisih waktu yang masing-masing sekitar lima menitan. Usai mengeringkan
pakaian dan tubuh yang tersiram hujan dan percikan banjir, kami mulai menapaki
tangga menuju studio siaran. Mas Dodik menyambut kami sambil berbasa-basi
menanyakan kabar dan kondisi cuaca di luar. Maklum, dia seharian berada di
studio lantai tiga yang tertutup tembok tebal dan pendingin ruangan sehingga
tidak terdengar bunyi hujan.
Setelah bersalaman dengan
Chandra selaku penyiar acara Sweet Memories yang memutar lagu-lagu era tahun
80an, maka kami mulai menduduki ruang siaran. Sebagaimana posisi semula, duduk
di kursi operator sekaligus penyiar utama yaitu Dodik diikuti Okky, Koesyanto
dan Sam Sugeng. Lagu pertama diputar yaitu Hidupku dari album Qasidahan Bersama
Koes Plus. Usai lagu tersebut berkumandang, Dodik membuka siaran dengan menyapa
ketiga narasumber yang hadir dan pendengar yang sudah siap di depan monitor
radio masing-masing.
Lagu kedua yang diputar
yaitu Tiada Lagi Sakit yang ada pada album Natal Bersama Koes Plus. Memang siaran
edisi kali ini sengaja mengawali dengan dua lagu bertema religi tersebut
dikarenakan berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi dan Natal yang tahun ini
kebetulan berdekatan. Pada prolog awal kami menyampaikan alasan pemutaran lagu
tersebut sambil tetap menyampaikan bahwa pemesanan lagu tetap bebas.
Dodik selaku
penyiar sempat bertanya pada kami mengenai alasan Koes Plus membuat album
dengan tema religi. Kami pun menjawab bahwa saat itu hari Idul Fitri dan Natal
juga berlangsung dalam waktu ayng dekat, sehingga hal ini dimanfaatkan oleh
produser rekaman untuk meminta Koes Plus membuat kedua album religi yang
berbeda aliran itu. Bahkan ikatan kontrak kedua album tersebut konon ada pada
lembar kertas kontrak yang sama. Namun tentu saja Koes Plus melakukan hal
tersebut semata dalam kapasitas mereka sebagai seniman.
Lagu ketiga masih
dari pilihan kami yaitu Hujan Angin dengan alasan memperingati hujan yang tiada
berhenti sampai detik itu. Lagu ini kami ambil dari album Koes Plus yang
bertajuk Album Cinta Nostalgia, ya supaya agak lain nuansanya. Lebih terdengar
ringan di telinga dan nyaman untuk dinikmati dalam suasana malam itu yang masih
sendu akibat ditimpa hujan merata di sekujur wilayah kota Surabaya.
Request untuk pendengar
mulai dibuka baik melalui telepon maupun SMS. Penelepon pertama bertanya apakah
siaran kali itu khusus memutar lagu Qasidah dan Natal, kami tentu saja menjawab
tidak. Request lagu Koes Plus tetap bebas, hanya saja pembukanya kedua lagu yang
diambil dari album Qasidah dan Natal. Oleh karena merasa request bebas, maka
pendengar tersebut memesan lagu Ibu dan Lagunja yang dikhususkan untuk
memperingati hari ibu. Segera kami bertiga tersadar bahwa kami lupa kalau
keesokan hari merupakan peringatan hari ibu. Segera kami memenuhi permintaan
dengan memutar lagu karya Tonny Koeswoyo yang direkam dalam album Volume enam
tersebut.
Dodik pun penasaran dan
bertanya, mengapa Koes Plus memiliki lagu yang bertemakan ibu. Kami pun
menjawab bahwa lagu Ibu Dan Lagunja dibuat oleh mereka untuk mengenang Ibu
Atmini, yaitu ibu dari ketiga personel klan Koeswoyo, yang meninggal saat belum
melihat anak-anak mereka sukses dalam menyemarakkan blantika musik Indonesia
dalam grup Koes Plus. Kami juga menyampaikan bahwa lagu bertemakan ibu ada
beberapa judul yaitu diantaranya Doa Ibu dan Kata Ibu.
Acara Surabaya Koes Plus
Night malam itu berlangsung semarak dengan banyaknya pendengar yang memesan
lagu baik secara telepon atau SMS. Bahkan saking antusiasnya, ada seorang ibu
yang menelepon kala lagu sedang diputar. Menyadari bahwa telepon yang
dilakukannya tidak diterima secara on air, maka ibu tersebut tidak melanjutkan
pembicaraan lalu segera menutup telepon. Tak menyerah begitu saja, ibu ini pun
memesan lagu melalui SMS yaitu Bisikan Di Hari Natal. Memang walaupun sejak
awal kami sudah menyatakan tidak mutlak lagu Qasidah maupun Natal, tetapi tetap
saja banyak yang menginginkan lagu Qasidah dan Natal diputar dalam acara yang
berlangsung satu jam itu.
Sekitar lima puluh SMS dan
dua puluh penelepon menghiasi acara SKPN malam itu. Oh, jangan dibilang
peminatnya sedikit dengan jumlah yang disebut di atas. Kalau kami membuka lebar
durasi acara ini maka akan lebih banyak lagi yang berpartisipasi dalam acara
yang masih berumur satu bulan ini. Namun kebijakan pimpinan radio tetap kami
ikuti, oleh karena mereka menginginkan setelah acara SKPN versi lokal ini
selesai langsung disambung The Legend Koes Plus versi nasional yang diudarakan
dari Radio Sonora Pusat. Sehingga pendengar Koes Plus di Surabaya dan
sekitarnya dimanjakan dengan tiga jam durasi acara Koes Plus.
Menjelang pkl. 22.00,
ketika SMS sudah penuh sesak dan tak mungkin lagi lagu permintaan dipenuhi
semua, maka kami memutuskan untuk mengkahiri siaran malam itu. Usai mengucap
salam “Jayalah Selalu Musik Indonesia...!!!”, lagu Ya Allah dari album Qasidah menjadi
pilihan terakhir untuk kami perdengarkan. Kami pun lega sudah bisa memenuhi
permintaan beragam pendengar yang merupakan penggemar Koes Plus fanatik. Hal ini
bisa kami nilai karena lagu-lagu yang dipinta sebagian besar bukanlah lagu yang
populer di kalangan masyarakat umum. Kelegaan kami kedua yaitu karena di awal
jumpa sebelum siaran tadi, Dodik menawarkan pada kami untuk senin depan tanggal
28 Desember siaran live diliburkan saja. Sebagai gantinya akan diputar play
list lagu-lagu Koes Plus saja tanpa diisi request pendengar. Dan kami pun
setuju saja, mengingat ada diantara kami yang harus mudik merayakan natal
bersama keluarga.
Terima kasih atas
perhatian penggemar Koes Plus, khususnya pendengar acara Surabaya Koes Plus
Night Radio Sonora Surabaya FM 98,0. Sampai jumpa di awal Januari dengan
lagu-lagu Koes Plus yang siap memenuhi ruang dengar anda sekalian. Jayalah selalu
musik Indonesia....!!!
( Okky T. Rahardjo, 085645705091, 5B32CC16 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar