Senin, 10 Mei 2010

Reportase Murrys Group di Mojokerto

Jumat, 7 Mei 2010 mulai pkl. 15.00 WIB bertempat di sekretariat II JN Surabaya jl. Kedung Tarukan 24, satu per satu penggemar Koes Plus datang untuk mempersiapkan diri berangkat bersama ke mojokerto sesuai dengan agenda yang sudah direncanakan sekitar dua minggu sebelumnya. Malam ini Murrys Group akan tampil menghibur masyarakat Mojokerto dalam even Mojokerto Expo 2010 yang berlokasi di GOR A Yani. Kesempatan bertandang di kota tetangga dekat Surabaya itulah warga JN Surabaya memanfaatkan untuk bisa menyaksikan bersama pagelaran tersebut.
Sekitar pkl. 16.45 WIB setelah semua peserta berkumpul, akhirnya kontingen JN Surabaya berangkat menggunakan sebuah bis mini yang berkapasitas 30 orang. Diawali doa bersama yang dipimpin oleh ketua JN Surabaya, perjalanan makin terasa guyub dan meriah ketika diiringi dengan memutar vcd album pop jawa reggae Murrys Group yang menampilkan model yang sangat cantik (menurut teman-teman warga JN Surabaya sih..hehehhe..). Walaupun waktu keberangkatan sudah diantisipasi namun tetap saja tiudak bisa menghindari macetnya kota Surabaya yang saat itu sedang jam pulang kerja.
Mojokerto merupakan kota yang dekat dengan kawasan industri. Banyak sekali pabrik yang akan akan menyambut ketika kita memasuki kota yang sering dijadikan even jalan sehat perjuangan itu. Setelah berkeliling mencari lokasi acara, pkl.19.00 kami sudah mencapai arena Expo. Setelah membeli tiket, kami mulai memasuki arena Expo yang ternyata sangat padat dan berliku penuh stand penjualan. Sehingga untuk mencapai lapangan lokasi panggung dibutuhkan waktu sekitar setengah jam.
Sesampai di lapangan, kami bertemu dengan rekan-rekan anggota JN Surabaya yang lebih dulu hadir dengan menggunakan kendaraan pribadi. Saat itu yang sudah hadir antara lain, pak Sutaryono dan mas Arif Harsono dari Sidoarjo. Serta pak Didik yang langsung hadir setelah menunaikan tugas di Bali. Dalam kesempatan itu pula kami secara kebetulan menjalin komunikasi dengan rekan-rekan penggemar Koes Plus domisili Mojokerto yang belum memiliki koordinasi fans club.
Pkl.20.00 WIB, personel Murrys Group mulai hadir di lokasi panggung. Dari kejauhan tampak Arwet Suwarno, Ivan dan Heru sedang mempersiapkan alat musik yang akan mereka mainkan. Berikutnya menyusul Arief bersama Iwon diikuti pak Murry dan mbak Riske yang langsung disambut oleh teman-teman penggemar Koes Plus mengikuti naik ke panggung. Memang saat itu pak Murry menjadi magnet tersendiri. Sehingga ketika beliau mulai hadir, banyak yang berebut untuk foto bersama beliau.
Setelah dirasa cukup untuk menyesuaikan diri dengan segala peralatan yang ada, Murrys Group memulai penampilan sekitar pkl.20.15. Arwet sang vokalis mulai menyapa penonton yang hadir saat itu dengan logat jawa timurnya yang khas. Bersama Heru (bass), Arief (keyboard/melody gitar) dan Ivan (drum) mereka sudah siap menghibur penonton. Dara Manisku menjadi pilihan lagu pembuka pentas malam itu. Duetnya bersama Heru mampu membuat suasana malam itu yang sebelumnya sempat turun hujan gerimis, menjadi terasa hangat.
Setelah tiga lagu dilantunkan, giliran sang legenda Murry dipanggil maju untuk bernyanyi yang diikuti oleh Iwon, tukang gitar eks personel Mans Group.“Selamat malam warga Mojokerto…malam ini kita bersama lagi…” Sapa beliau kepada penonton yang hadir saat itu. Penonton yang sebagian besar merupakan anak-anak muda belasan tahun tampak sangat antusias ketika menyambut munculnya drummer legendaris Koes Plus ini. Bersama Lagi menjadi tembang pertama yang didendangkan, diikuti lagu Kolang Kaling yang merupakan ciptaan beliau di album Pop Jawa volume 2. Baru dua lagu dibawakan, Murry harus menepi lagi ke belakang panggung karena penonton sudah berteriak request lagu Diana. Sebenarnya Murry sudah sempat menjawab sambil sedikit bercanda “ Diana masih mandi..” tapi karena makin banyak yang berteriak minta lagu itu, maka Murry pun harus mengalah dan memberi kesempatan kepada Arwet untuk melantunkan lagu dari volume 8 tersebut. Setelah Diana yang dibawakan secara komunikatif, Murry kembali maju dengan mengajak penonton berdendang melalui lagu Mawar Bunga. Selanjutnya, giliran lagu baru Tresno Banget yang mulai dikenalkan kepada penonton sekaligus promosi. Setelah itu Murry kembali mundur ke belakang. Sempat terjadi sedikit “insiden kecil” ketika Arwet menyebutkan akan membawakan Andaikan Kau Datang. Intro yang dikeluarkan keyboard mengarah pada lagu Kisah Sedih Di Hari Minggu. Arwet sempat bingung sejenak, namun karena kematangan pengalaman panggung Arwet langsung menutupi dengan mengalunkan syair Andaikan Kau Datang.
Sedikit menjadi catatan mengenai penonton malam itu adalah karena sebagian besar adalah anak-anak muda yang biasanya menyaksikan sepak bola, maka atribut kesebelasan kesayangan mereka pun tetap dikibarkan selama acara berlangsung. Bahkan ada yang mencoba naik pagar pembatas. Arwet sempat menenangkan penonton dengan berkata “tentram..tentram ya..jaman dulu ga kaya’ gini kalo nonton musik..” Bahkan bagi yang berteriak minta air, panitia melemparkan air mineral kemasan gelas yang dibantu oleh Murry. Penonton mulai bisa dikendalikan lagi, terlebih ketika lagu-lagu populer Koes Plus macam Kolam Susu, Jemu dan Why Do You Love didendangkan. Bahkan lagu Buat Apa Susah pun diplesetkan sedemikian rupa oleh Arwet untuk mencoba menarik perhatian penonton.
Pak Tani, lagu andalan Murry setiap kali pentas pun dinyanyikan. Masih seperti dengan gaya yang biasa dibawakan di beberapa pentas lain, Pak Tani dibawakan dengan sedikit plesetan pada bagian reffrein “ rame-rame, nggarap sawah lan..bojone..” Setelah bergoyang bersama melalui Mari Berjoget, Murry memberi kesempatan pada Arief untukbernyanyi. Dengan gaya menyerupai Tonny Koeswoyo, Waktu Cepat Berlalu menjadi pilihan lagu yang dinyanyikan. Aksi panggung pun dibuat seperti layaknya sang maestro dengan memainkan gitar pada posisi berdiri.
Sebelum pentas berakhir, Murry sedikit memberi “obat kangen” pada penonton yang penasaran dengan aksi panggung beliau saat memainkan drum. Pada lagu Kelelawar, drum semula masih dimainkan oleh Ivan tapi begitu memasuki interlude Murry mengambil alih sambil menunjukkan kemampuan bermain solo drum. Penonton pun bertepuk tangan dengan gembira menyaksikan aksi beliau yang sudah sepuh namun masih enerjik. Apalagi saat itu juga hadir sahabat masa kecil beliau saat masih di Surabaya.Arwet sempat menyampaikan kata-kata penutup setelah menyanyikan Til Kontal Kantil. Namun Murry segera memberi isyarat untuk menyanyikan Nuswantoro karena ada permintaan penonton. Jadilah lagu dari Pop Jawa Koes Bersaudara itu dibawakan dengan suluk dalang oleh Heru.
Saat lagu penutup Kapan-Kapan, warga JN Surabaya langsung ikut berkumpul bersama personel untuk menyanyikan bersama.Pkl.22.00 WIB seluruh rangkaian acara berakhir dengan kepuasan dan wajah berseri-seri dari warga JN Surabaya yang datang dari jauh. Segala kepenatan selepas kerja seakan sirna dan tak terbayarkan walaupun sampai kembali di kota Surabaya sudah mencapai tengah malam.
Berikut secara lengkap daftar lagu yang dibawakan : Dara Manisku, Manis dan Sayang, Pelangi, Bersama Lagi, Kolang Kaling, Diana, Mawar Bunga, Tresno Banget, Oh Kasihan, Andaikan kau Datang, Kolam Susu, Why Do You Love Me, Jemu, Bujangan+Oh Kau Tahu (medley), Buat Apa Susah, Pak Tani, Masa Muda, Mari Berjoget, Waktu Cepat Berlalu, Reuni, Muda Mudi, Kelelawar, Til Kontal Kantil, Nuswantoro dan Kapan-Kapan.
Demikian sekilas laporan pandangan mata yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan dalam rangkaian kalimat yang tersusun. Kami mengucapkan selamat dan sukses pada Murrys Group, maju terus berkarya bagi dunia per-Koes Plus-an. Terima kasih juga tak terhingga kepada jajaran manajemen Murrys Group di bawah koordinasi mbak Rieske yang bersedia menerima dan membantu kami dengan baik selama di Mojokerto. Khusus bagi pak Murry, jaga kesehatan selalu ya supaya bisa terus bernyanyi dan menghibur penggemar. Merdeka…!!!( Okky T. Rahardjo-085645705091)













































Murry menyapa penonton




Tidak ada komentar:

Posting Komentar