Rabu, 05 Mei 2010

Sekilas catatan perjalanan musik Murry


Murry merupakan nama yang sudah taka sing lagi dalam dunia musik Indonesia. Tidak saja bagi penggemar Koes Plus, namun pecinta musik Indonesia tentu tidak akan bisa melupakan begitu saja peran Murry. Berkali-kali penyanyi orbitan Murry mengalami lompatan karir yang cemerlang setelah sebelumnya dipoles dengan tekun dan serius oleh drummer legendaris ini. Dunia musik Indonesia pada era 1980an juga sempat dihiasi oleh peran Murry yang tidak bisa dibilang kecil. Memang keberadaan seniman asal Surabaya ini tidak begitu menonjol dibandingkan dengan Rinto Harahap, Pance F. Pondaag maupun A.Riyanto, namun beberapa penyanyi dan hits yang dihasilkan tidak bisa membuat dia menjadio diremehkan begitu saja.
Kasmuri atau yang populer dengan nama Murry dikenalkan dalam dunia musik populer oleh Tommy Darmo, yang sempat menjadi pengisi drum pada grup Koes Bersaudara setelah ditinggalkan oleh Yok dan Nomo Koeswoyo. Saat itu posisi bass diisi oleh Toto AR. Tommy Darmo memperkenalkan Murry pada Tonny Koeswoyo yang saat itu memang membutuhkan peran seorang penabuh drum untuk mengisi grupnya. Tommy Darmo yang juga sama-sama berasal dari Jawa Timur, merekomendasikan Murry seorang pemain drum asal Patas band Surabaya untuk mengisi posisi tersebut. Tommy Darmo sendiri dirasa oleh Tonny Koeswoyo permainannya kurang layak untuk mengisi sebuah band yang sedang dirintisnya itu.
Murry pun akhirnya bergabung bersama Tonny Koeswoyo cs. Pada 1968. setelah melaui audisi singkat, pada akhirnya Tonny sepakat untuk menempatkan Murry sebagai penabuh “bedug inggris” itu. Tonny juga melibatkan Murry untuk menentukan nama band yang dipercaya akan populer di masa mendatang itu. Jadilah mereka berdua sepakat dengan nama yang diusulkan oleh Murry yaitu, Koes Plus.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa setiap lagu Koes Plus akan terasa hambar bila tanpa ada pukulan drum Murry. Pukulan curi-curi atau istilah musikalnya, syncope terasa sangat mengejutkan kala menghiasi irama lagu. Bahkan setiap album Koes Plus kala itu beredar, kita semua akan cenderung untuk melihat dan menghitung ada berapa lagu yang dinyanyikan Murry dalam album tersebut. Walaupun hanya 1-2 lagu, namun vokal beliau yang “menyejukkan” itu banyak ditunggu oleh penggemar.
Dinamika musik tidak bisa diterka. Ketika pada akhirnya Murry harus dengan besar hati “menyingkir sementara” dari lingkungan keluarga Koeswoyo, seakan kita lihat betapa ikhlas dan mulia hati beliau. Dengan kemampuan menjalin hubungan sebagai musisi, beberapa personel Yeah-Yeah Boys pun direkrut untuk membantu mendirikan grup musik baru. Jadilah Murrys Group. Murry, Harry, Ukky dan Bian Asegaf akhirnya mampu menyemarakkan ramainya blantika musik pop Indonesia kala itu yang sedang ramai dengan hadirnya band-band yang beraliran sweet. Murrys Group hadir bukan sebagai saingan Koes Plus, namun tidak bisa juga diingkari bila ada kesan pada beberapa lagu seakan mirip Koes Plus, ya itu terjadi karena sang penata musik Koes Plus, yaitu Murry yang membidani sendiri grup musik ini. Tidak banyak yang tahu, bahwa selain Tonny Koeswoyo yang jenius mengolah nada dan kata pada lagu-lagu Koes Plus, ada juga Murry yang siap membantu mengaransemen lagu sehingga tetap pada “rel” Koes Plus.
Murrys Grup telah berganti personel beberapa kali. Masuknya Pius menggantikan Bian, sempat ditandai dengan munculnya beberapa album yang sarat kritik sosial namun dikemas dengan indah. Antara lain, Anak Cucu, Cium, Gilimanuk dan Musik. Pada era 1980an ketika meluncurkan album Si Rambut Panjang, personel Murrys Group pun beda lagi. Hal ini sah saja sepanjang masih ada Murry di sana, maka grup itu menggunakan nama Murrys Group tidak akan menjadi masalah. Sebagaimana halnya dengan Koes Plus, selama masih ada “Koeswoyo” di situ, maka nama Koes Plus masih tetap bisa dipakai.
Pada 2004, kita semua sempat dikejutkan ketika Murrys Group muncul kembali tapi dengan personel yang berbeda dari tahun 1970an. Saat itu Murrys Group yang launching di Danau Resto Cibubur menampilkan formasi : Murry, Arwet, Jack Kashbie dan Andolin. Show pertama dilakukan di Solo pada awal Desember 2004. kekuatan personel ini sempat membuat suatu kejutan dengan meluncurkan sebuah album pada 2006 yang berjudul “Kado Untuk Sahabat” dengan hits “Amit-Amit Jabang Bayi”.
Setelah album itu beredar, lama kita tidak mendengar kabar eksisnya Murry. Yang sering kita mendengar adalah kabar kondisi kesehatan beliau yang terganggu. Namun kembali kita dikejutkan oleh munculnya Murrys Group era baru, era 2010. Grup ini membuktikan ke-eksis-annya dengan meluncurkan sebuah album vcd Pop Jawa Reggae “Tresno banget”. Murry nampak semakin nge-Koes Plus di album ini karena dibantu oleh sebagian personel B Flat, band pelestari Koes Plus.
Murry’s Group telah lama berganti personel namun tidak akan mengurangi nuansa Koes Plus yang ditampilkan oleh grup ini. Formasi terbaru saat ini yaitu Murry, Iwon S., Arwet S., Tubagus Arif, Heru dan Ivan. Kita sama-sama akan menjadi saksi sejarah musik pop Indonesia yang begitu meriah dengan hadirnya Murrys Group.
Tidak hanya kreatif secara band, secara solo karier Murry juga kreatif dalam pembuatan album solo. Murry di bawah pimpinan OM El Farisa pernah meluncurkan lagu “Mencari Cinta”. Demikan juga halnya dengan OM Beewafa yang sempat mengiringi beliau dalam album Lenggak Lenggok. Garuk-Garuk Kepala ciptaan Murry pun kala itu mampu mencuri perhatian.
Akhirnya dengan bangga hati kami memberi rasa hormat tak terhingga pada Murry, legenda musik Indonesia. Sekaligus kami menyambut selamat datang pada Murrys Group yang pada tanggal 6-8 Mei 2010 akan menuju Jawa Timur.
Sukses selalu dalam penyelenggaraan acara bagi panitia dan selamat menghibur bagi Murrys Group.
Terima kasih. Merdeka…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar