Seorang teman yang baik tidak selalu harus melalui perjumpaan dalam waktu yang lama. Jiwa Nusantara Surabaya memiliki seorang teman yang terasa begitu singkat perkenalannya namun begitu mengesankan. Bintoro Halim Putro adalah seorang rekan yang munculnya begitu mendadak, namun kesan yang dirasakan begitu kuat. Setidaknya secara pribadi saya menjumpai sebanyak 3 kali dan 2 kali bersama teman-teman komunitas JN Surabaya. Pertama kali, beliau hadir di rumah saya untuk memesan beberapa cd album Koes Plus. Jumpa kedua dan ketiga kesan itu dirasakan ketika bergabung bersama komunitas JN Surabaya. Masing-masing yaitu ketika menghadiri peresmian Jiwa Nusantara Surabaya di sekretariat II dan ketika datang saat rapat laporan hasil Pra Munas di sekretariat II yang berlokasi di Jl. Kedung Tarukan 24 Surabaya.
Kami begitu terkesan ketika awal Januari beliau mau menghadiri peresmian JN Surabaya. Setelah sebelumnya memberi konfirmasi melalui pesan singkat kepada ketua JN Surabaya beberapa hari sebelum pelaksanaan, pada 10 Januari itu beliau hadir dengan kesan yang sangat ceria. Selalu tersenyum kala berjumpa dengan siapa pun. Berkaca mata bundar yang menjadi ciri khas, beliau menjadi salah seorang peserta dari Surabaya yang hadir paling awal. Saat itu memang beliau tidak banyak bicara, hanya berusaha menyesuaikan diri dengan teman-teman penggemar Koes Plus di Surabaya. Maklum selama ini beliau hanya bergabung dengan penggemar Koes Plus di dunia maya yaitu facebook. Jarang sekali bisa ada kesempatan untuk temu darat karena sibuknya pekerjaan yang beliau jalani. Saat itu beliau mulai mengenal bahwa di “daratan” Surabaya juga ada komunitas penggemar Koes Plus yang sama-sama fanatik.
Perjumpaan berikut, 13 Maret 2010 terjadi ketika ada pertemuan di rumah pak Juliadi (Humas JN Surabaya) yang sekaligus merupakan sekretariat II JN Surabaya. Sabtu itu di sela libur, beliau menyempatkan hadir setelah 3 hari sebelumnya memberi konfirmasi kepastian hadir. Pertemuan rutin yang agendanya mengundang semua pengurus yang juga terbuka untuk anggota JN Surabaya, sejatinya untuk membahas laporan Pra Munas. Namun saat itu pengurus yang hadir hanya 3 orang. Namun ternyata itu tidak menyurutkan niat pak Bintoro untuk mengikuti perkembangan komunitas penggemar Koes Plus. Saat itu juga dibahas mengenai keikut sertaan Munas. Beliau ketika itu menyatakan tidak bisa hadir bila acara dilaksanakan bulan Maret klarena ada pelatihan / diklat di kantornya. Pak Bintoro begitu ramah dan rendah hati. Sampai mau membawakan konsumsi bagi teman-teman yang hadir. Walau ternyata konsumsi yang dibawakan berlebih, karena yang hadir hanya sedikit. Ketika ditawarkan untuk menikmati makanan melinjo, beliau menolak karena itu termasuk salah satu pantangan untuk dikonsumsi. Tapi gaya bicaranya yang begitu halus dan sopan membuat kami yang tidak ada pantangan jadi segan untuk menikmati makanan tersebut di depan beliau.
Selanjutnya pertemuan dengan pria asal Mojokerto ini berlanjut melalui internet. Baik itu facebook Jiwa Nusantara Koes Music Fans Club dan Koes Plus maupun juga melalui siaran radio ketika JN Surabaya menyiarkan lagu-lagu Koes Plus di internet secara bergantian dengan komunitas penggemar Koes Plus lain (JN Pelangi, JN Tokyo dan JN Banyumas). Seringkali kala beliau tugas sampai malam hari, minta ditemani chatting di facebook walaupun sejenak. Berbagai hal kami perbincangkan, termasuk soal fans club, lagu Koes Plus yang belum pernah beliau dengar sampai pada kebiasaan dulu di Mojokerto mendengarkan ludruk Kartolo setiap malam. Namun tugas beliau yang sampai larut malam itu yang membuat perbincangan chatting tidak bisa berlangsung lama.
Bintoro merupakan salah satu staf pimpinan bagian IT di salah satu bank swasta yang terletak di jl. Kedung Doro Surabaya yang juga seorang penggemar Ebioet G. Ade, sering bertugas sampai larut malam menjelang dini hari. Bahkan beliau berkata kalau paling sore pulang ke rumah itu pkl. 22.00 WIB. Sempat terakhir kali beliau pesan vcd Murrys Group dan cd album Koes Plus Pit Kopat Kapit dan Pantun Berkait serta mendaftrakan diri sebagai anggota JN Surabaya.
Namun belum sempat pesanan tersebut dikirimkan dan kartu anggota belum diserahkan, penyakit jantung menyerang beliau yang membuat harus menjalani opname di rumah sakit RKZ Surabaya. Udara malam rupanya telah menggerogoti kondisi tubuhnya secara perlahan. Sampai pada akhirnya, beliau meninggalkan dunia pada 30 April 2010. sangat disesalkan, kondisi ini terlambat untuk diketahui. Bermula dari sms yang tak terbalas untuk mengajak hadir menyaksikan Murrys Grup di Mojokerto. Upaya lain adalah mengirim pesan di FB, namun ternyata dinding FB beliau sudah penuh ucapan duka cita.
Tiada kata terlambat, kami segenap pengurus JN Surabaya menyampaikan turut berduka cita pada keluarga yang ditinggalkan sekaligus memberikan keanggotan istimewa kepada (alm) Bintoro Halim Putro sebagai anggota JN Surabaya nomor urut 18. Beliau terlahir pada 31 Januari 1964 dan berpulang pada 30 April 2010.
Selamat jalan pak Bin, selamat jalan sahabat..Sejenak namun mengesankan. Salam Jiwa Nusantara…Merdeka..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar