Senin, 23 Desember 2013

Edisi Lokasi Unik Surabaya : Stasiun Wonokromo & Gubeng, Sebuah Pembenahan Berkereta Api

Loket Stasiun Wonokromo



















            Kota Surabaya yang saat ini mulai mengalami kemajuan dalam berbagai hal terus membenahi diri dalam sisi transportasi. Salah satu hal yang mengalami pembenahan dalam pengelolaan transportasi adalah kereta api. Di kota yang menjadi ibu kota provinsi Jawa Timur ini terdapat tiga stasiun utama kereta api. Yang pertama menuju jalur selatan yaitu stasiun Wonokromo dan Gubeng. Yang berikutnya yaitu stasiun Pasar Turi yang mengantarkan penumpang pada jalur utara.

Apakah anda sudah lama tidak berkunjung ke stasiun kereta api di kota ini ? Nah, pada tulisan kali ini kami akan mencoba memberikan beberapa panduan mengenai pembelian tiket kereta api. Bagi beberapa orang, tulisan ini mungkin terkesan basi. Tapi siapa yang menduga bahwa sampai detik ini saya masih menjumpai beberapa penumpang yang masih bingung dalam memesan tiket kereta api. Sekedar diketahui, pembelian tiket kereta api saat ini bisa dibilang tidak sesederhana dulu. Walaupun begitu bisa juga dikatakan bahwa naik kereta api saat ini sudah lebih nyaman dari saat yang lalu.

Mari kita perhatikan langkah-langkah berikut ini                   :

     Pemesanan tiket kereta api untuk jarak sedang dan jauh tidak lagi bisa spontan. Tidak bisa beli saat ini untuk berangkat hari ini juga. Sebaiknya pesan dulu dan bisa dilakukan pemesanan untuk keberangkatan 30 ( tiga puluh ) hari alias 3 bulan ke depan. Bagi yang belum terbiasa, hal ini bisa dikatakan merepotkan. Namun hal ini mengajarkan kita untuk bisa mengatur perjalanan dengan baik secara terencana.

2.   Saat kita sudah memastikan jadwal keberangkatan, ambillah formulir pembelian pada petugas yang ada di stasiun. Sekarang ini kalau membeli tiket kereta api, tidak asal setor muka dan bawa uang, isi dulu formulir yang tersedia. Bila kita berada di stasiun Wonokromo, mintalah pada petugas keamanan yang ada di pintu masuk dekat loket. Hal yang sama juga berlaku di stasiun Gubeng dan Pasar Turi. Selanjutnya silakan antri.


     Coba diisi sebaik mungkin nama calon penumpang dan jangan lupa siapkan KTP atau KK masing-masing nama yang akan berangkat. Mengapa demikian, karena saat mengisi formulir kita akan menuliskan nama dan nomor kartu identitas calon penumpang yang akan berangkat. Kalau belum punya KTP ya bisa membawa kartu keluarga ka nada nomor induknya. Oya, sekarang bayi pun dihitung bayar kalau naik kereta api. Usia di bawah 3 tahun harus membayar 10 persen dari harga tiket yang dipesan. Nah, untuk bayi cukup dituliskan usianya saja. Kok anak kecil pakai bayar juga, ga’ enak ya…ya itu sudah aturan yang harus diikuti
.
4      Nah, kalau tujuan keberangkatan kita akan melintasi jalur utara mudah saja tinggal berangkat melalui stasiun Pasar Turi yang berada di sebelah deretan Kampung Ilmu dan Pusat Grosir Surabaya. Namun kalau kita akan bepergian melewati jalur selatan, perhatikan hal berikut. Saat ini tidak semua kereta berangkat dan berhenti di stasiun Wonokromo. Sehingga bila menuju Jakarta, Solo, Yogyakarta atau yang sejalur maka kita harus berangkat melalui stasiun Gubeng.


5    Sebelum berangkat ke stasiun Gubeng, periksa kembali tiket kereta apinya. Kalau kereta api
yang akan digunakan jenis bisnis dan eksekutif, maka kita diperkenankan masuk melalui arah pintu stasiun Gubeng Baru. Lokasinya berada di jl. Gubeng Masjid yang dekat kantor PDAM Surabaya. Tapi bila tiket kereta api kita menandakan jenis kereta ekonomi (saat ini disebut ekonomi AC) maka kita wajib masuk melalui Stasiun Gubeng Lama. Posisinya berada di jl. Gubeng Pojok. Ya benar, yang arah menuju Grand City Mall. Jangan lupa siapkan KTP atau kartu identitas yang masih berlaku untuk menyesuaikan nama yang tertera di tiket yang sudah dibeli.

     Bagaimana kalau jarak dekat saja, naik dari mana enaknya. Kereta tujuan jarak pendek sekelas komuter masih bisa ditunggu di stasiun Wonokromo. Beberapa kereta yang masih bisa ditunggu di stasiun Wonokromo diantaranya adalah : KA Penataran tujuan Surabaya-Malang-Blitar. KA Rapih Dhoho tujuan Kertosono dan KA Arjuno tujuan Madiun.

    Oya, terakhir nih. Perlu diingat sekarang sudah tidak ada tiket Peron. Sehingga pengantar tidak boleh masuk ke ruang tunggu stasiun. Cukup mengantarkan ke pintu depan stasiun saja. Dengan demikian, yang bisa masuk ke area ruang tunggu stasiun hanya calon penumpang saja.

Kelihatannya ribet ya, tapi semua diatur untuk penataan yang lebih baik. Sehingga tidak lagi ada ceritanya penumpang yang berjubelan di dalam gerbong kereta bahkan terlihat menghuni kamar mandi kereta demi supaya terangkut oleh kereta. Biasanya kondisi ini kita temui saat suasana mudik lebaran beberapa tahun lalu. Bahkan kita juga tidak lagi menjumpai penumpang yang membayar suap kepada kondektur karena tidak kebagian tiket kereta api. Semua penumpang yang naik ke dalam kereta api pasti mendapatkan nomor kursi yang tertera pada tiket. Dalam kasus tujuan jarak dekat, ternyata masih bisa ditemui penumpang yang berdiri.

Beginilah yang dapat kami sampaikan mengenai sejumlah aturan baru yang terdapat dalam angkutan perkereta apian. Tulisan ini memang tidak menjawab semua pertanyaan kita tentang angkutan ini. Semisal, mengenai pedagang asongan yang tidak diperkenankan menjual di dalam gerbong. Wah, itu bukan wewenang kami.
Demikian yang dapat kami sajikan mengenai tulisan edisi lokasi unik di Surabaya. Mohon maaf bila  terdapat rangkaian kata dan kalimat yang kurang berkenan. Selamat menjelajah kota Surabaya yang unik, penuh sejarah namun tetap mengesankan. Jangan lupa, tetap tebarkan senyuman. 
( Okky T. Rahardjo, penikmat Kota Surabaya—085645705091 )

Ruang Tunggu Stasiun Wonokromo








Tidak ada komentar:

Posting Komentar