Sabtu, 20 Februari 2010

Ngobrol dengan sahabat-sahabat Murry Koes Plus


Saat peresmian JN Surabaya 10 Januari 2010, ada 2 orang tamu istimewa yang hadir. Mereka hadir untuk memenuhi undangan dari panitia tapi tetap saja memberi nilai lebih dalam acara yang berlangsung sederhana ini.
Dua orang tamu istimewa itu adalah M. Achwan ( Cak Wan ) dan pak Umar. Kedua tamu ini merupakan sahabat dekat pak Murry semasa masih muda di Surabaya. Bahkan rumah mereka saling berdekatan, malah dengan Cak Wan pak Murry bertetangga dekat. Saat itu kami mengadakan wawancara dengan keduanya mengenai pengalaman bersama pak Murry sewaktu masih kumpul bersama.
Wawancara pertama adalah dengan Wan. Beliau berkisah bahwa banyak kenangan dengan Murry sewaktu masih sama-sama tinggal di jl. Genteng Butulan Surabaya. Di kawasan gang sempit itu mereka sering menghabiskan waktu bermain bersama. Termasuk ketika sama-sama memasuki masa puber mereka berdua juga mulai mencari cinta, Cak Wan sempat menceritakan pada kami. Walaupun sebenarnya juga diakui kalau cinta pada masa remaja saat itu tentu tidak terlalu serius. Wan mengatakan kalau selisih rumah mereka tidak terlalu jauh hanya terpaut beberapa rumah di depan. Kalau rumah Murry bernomor 21, rumah cak wan ini no 38 ( Untuk lebih jelas bisa melihat tulisan lain "Mengurai Kenangan Bersama Murry Koes Plus" ). Cak Wan merasa bangga bisa hadir di acara launch JN ini karena bisa mengingat lagi masa-masa indah bersama sahabat yang disayanginya itu, tapi tentu saja beliau menyimpan sejuta harapan untuk di hari tua ini bisa berjumpa lagi dengan Murry yang sudah lama dirindukannya.
Perbincangan kedua adalah bersama Umar. Beliau ini merupakan teman maen drum pak Murry semasa masih sama-sama belajar musik di Surabaya. Diakui oleh Umar kalau yang bisa maen drum lebih dulu adalah Murry. Bahkan pak Murry mendorong poak Umar ini supaya bisa maen drum dengan baik. " Lek ngedrum iku koyo ngene loh enak..ayo belajar.." Demikian yang pernah dikatakan Murry pada Umar kala itu. Suatu kali pernah kejadian ketika mereka sama-sama janjian mau latihan, Umar yang menunggu Murry bersama teman-teman lainnya sepakat "ngerjain" Murry dengan beraksi meninggalkan pulang saat Murry datang latihan. Jadilah rencana itu berjalan, saat Murry datang dia tidak mendapati teman-temannya di studio. Besoknya, Murry pun marah-marah. Tapi Umar punya alasan lain yang memang sengaja dibuat " Kamu ditunggu-tunggu tapi gak datang-datang, Mur..".Umar ini selain teman bermain musik juga adalah teman masa sekolah SMP. Umar bercerita salah satu kenakalan mereka adalah ketika pernah sama-sama nyolong mangga sepulang sekolah bersama Murry. Bahkan setiap kali di kelas, mereka berdua sering "klothekan" (memukul meja) sesuai dengan bunyi-bunyian drum yang bisa mereka tirukan. Tanpa diduga kedua orang ini akhirnya menjadi pemain drum yang berbakat. Walaupun level prestasi mereka berbeda namun cukup membanggakan juga. Bila Murry sukses sebagai pemain drum band legendaris, Koes Plus. Umar menjadi pemain drum yang disegani di kota Pahlawan, Surabaya. Bahkan sampai saat ini bila band legendaris asal Surabaya, The Gembel's dan De Hands mengadakan reuni sering menggunakan jasa Umar ini untuk menjadi pemain drum bila pemain drum personel asli grup tersebut berhalangan hadir.
Demikian sekilas laporan dialog bersama dua orang sahabat Murry Koes Plus sewaktu masih tinggal di Surabaya beberapa puluh tahun lalu. Terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada M. achwan dan Umar atas kesediaan beliau berdua hadir di launch JN Surabaya bulan lalu. Kami masih menggali lagi kisah sejarah orang-orang di balik suksesnya personel Koes Plus dengan mengambil hikmah yang positif dan mengesampingkan hal-hal negatif yang mungkin ada. Bila ada kata-kata dan kalimat yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Terima kasih. Merdeka..!!!

Keterangan gambar 1 :
(Dari ki-ka : Ronald (Jakarta), Okky T.R., Umar (bertopi), Wan, Koesyanto)










(Murry Koes Plus)









( ki-ka: Ronald, Okky, Juliadi, Umar, Wan, Bambang (Bangkalan), Sam Sugeng (Sidoarjo) )













Dialog bersama Cak Wan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar