Rabu, 19 Mei 2010

Kilas Balik Keroncong Pop vol. 1


“ Siapa itu..oh..ku tak tahu..oh..siapa itu..” Untaian baris kalimat ini seakan begitu populer pada pertengahan dekade tahun 1970-an. Saat itu Penyanyi Tua yang menjadi judul lagu ini merupakan salah satu lagu yang sangat populer. Kemunculan lagu yang terdapat dalam album Pop Keroncong vol. 1 ini pun terkesan begitu monumental dan fenomenal. Tak luput juga kemunculan album ini pun sempat menjadi pembicaraan yang tak kunjung reda saat itu.
Kontroversi dan penuh sensasi. Itulah kesan yang muncul saat album yang bertitel Keroncong Pop Vol. 1 Koes Plus ini. Betapa tidak, Koes Plus yang saat itu dikenal sebagai pencetak hits pop, tiba-tiba saja meluncurkan album yang berirama keroncong. Bagi yang setuju, akan merasakan bahwa Koes Plus merupakan sebuah grup yang mewariskan nilai budaya bangsa dengan mempopulerkan irama keroncong. Tapi bagi yang kontra, akan merasa bahwa Koes Plus “merusak” pakem musik keroncong. Sebagaimana kita ketahui, saat itu musik keroncong seakan terabaikan dengan munculnya hingar bingar musik rock yang sudah melanda bangsa Indonesia. Keroncong merupakan “jatah” musiknya golongan tua sebagaimana anggapan yang masih berlaku saat ini. Tak heran ketika Mus Mulyadi bahkan Koes Plus mencoba menawarkan musik keroncong dengan dibalut nuansa yang modern, banyak pihak yang tidak terima. Kemunculan Mus Mulyadi yang merombak Dewi Murni sudah menjadi kontroversi, demikian juga ketika Koes Plus memunculkan album ini pun tak luput dari kritik tajam para penikmat musik keroncong.
Tapi bukan Tonny Koeswoyo namanya bila menyerah begitu saja di tengah jalan. Dengan tak putus asa, dia bersama adik-adiknya terus melaju menawarkan sebuah karya Koes Plus yang di luar biasanya. Pada bulan Mei 1974, album Keroncong pop ini muncul dan diterima masyarakat penngemar Koes Plus dengan sangat baik. Banyak lagu-lagu yang pada akhirnya menjadi hits. Selain Penyanyi Tua yang merupakan karya Koeswoyo Senior, ada banyak lagi lagu yang bisa menjadi andalan pada album ini. Tonny Koeswoyo bernyanyi dengan vokal yang mendayu dan penuh penghayatan pada lagu Surat Pertama. Yon Koeswoyo pun memiliki sebuah lagu yang beliau nyanyikan secara lantang pada lagu Kutunggu-Tunggu. Yok Koeswoyo yang biasanya tampil dengan lagu-lagu berirama beat, kali ini membawakan lagu ciptaannya yang sangat melankolis pada Demi Kasih Sayangnya. Tak ketinggalan, sebagaimana yang sering kita cari pada setiap membeli kaset Koes Plus saat itu, Murry pun juga menciptakan dan membawakan sebuah lagu sendu yaitu Lagu Kesayangan. Lengkaplah sudah keempat pionir musik Indonesia ini ternyata tidak hanya piawai memainkan musik yang membuat orang gembira, berjingkrak dan bergoyang. Tapi juga sebuah musik yang membuat orang menjadi teringat akan masa-masa indah romantika dengan musik yang begitu tenang.
Koes Plus tidak hendak merusak tatanan musik keroncong. Pada album ini sudah jelas tertulis keroncong pop. Sehingga apapun terjadi tetap nuansa musik pop itu yang akan merasuk di album keroncong yang mereka sajikan. Bahkan pada album ini, mereka lebih suka menggunakan alunan keyboard farfisa yang tidak biasa digunakan pada musik-musik keroncong konvensional.
Sudah 36 tahun berlalu, yang ada pada album ini adalah lagu-lagu yang sekarang menjadi kenangan dan nostalgia tersendiri. bahkan bila hits lagu ini dinyanyikan oleh Yon Koeswoyo akan menjadi unik terasa geli bila kita dengarkan karena akan mendapatkan tambahan pada baris akhir lagu itu seperti ini “ siapa itu oh aku sendiri..siapa itu oh..aku sendiri..”
Keroncong pop vol.1 Koes Plus berisikan 12 lagu yaitu : Penyanyi Tua, Andaikan, Demi Kasih Sayangnya, Kutunggu-tunggu, Hanya Engkau, Aku Mencari, Senja Demi Senja, Lagu Kesayangan, Kubernyanyi, Surat Pertama, Gadis Ayu dan Lamunanku.
Salam Jiwa Nusantara,

Okky T. Rahardjo
(ketua JN Surabaya-085645705091)

1 komentar:

  1. Keroncong juga tidak kalah dengan POP yaw Mas...!! Aku suk Penyanyi Tua.... Hoo penyanyi tua..lagumu sederhana..lagu dari hatinya...

    BalasHapus