Kereta makan pasien ruang melati |
Setiap hari pasien RSUD Dr. Soedono Madiun mendapatkan
jatah makan sebanyak tiga kali. Pagi hari kira-kira pkl. 06.30 makanan sudah
diantarkan. Ketika siang menjelang pkl. 12.00 makanan pun sudah disiapkan
begitu juga untuk makan malam, selepas pkl. 17.00 sudah disediakan bagi pasien.
Tak pernah terlambat kedatangan makanan ini, sehingga pasien pun tidak menunggu terlalu lama.
Makanan yang disediakan diantar menggunakan semacam
lemari dorong yang disebut dengan kereta makan. Saat pagi, siang dan petang
ketika di ruangan terdengar getaran yang keras, seakan lantai nya ikut
bergoyang maka itu pertanda kereta makan sudah tiba. Saat itu mas pembagi
makanan masuk dan membawa sepiring makanan. Dalam piring yang terbungkus plastik
itu terdapat nama masing-masing pasien yang dituju. Hal ini memudahkan petugas
makanan ketika masuk ruangan sambil menyebutkan nama yang tertera pada secarik
kertas kecil dalam piring tersebut.
Uniknya, menu yang tersaji pada makanan yang disediakan
tidak sama antara pasien satu dengan lainnya. Semua bergantung pada kondisi
penyakit yang diderita. Bila tidak mengalami masalah dengan pencernaan, maka
pasien mendapatkan jatah nasi. Namun bila pencernaan terganggu, seperti yang
dialami Nara, maka dia akan menerima jatah makan berupa bubur. Namun untuk lauk
dan makanan pendamping tidak jauh berbeda. Ada tempe, tahu dan daging yang
diolah menjadi berbagai bentuk. Buah yang menjadi pendamping tidak berubah
setiap hari yaitu pisang. Adapun untuk minum tersedia berupa segelas air
mineral yang terangkum dalam rangkaian pada piring tersebut.
Pada pagi hari jatah makan yang disediakan ditambah
dengan segelas susu putih. Hidangan untuk sekedar pencuci mulut pun dibedakan
antara pasien disesuaikan dengan kondisinya. Bila yang lain mendapatkan
sepotong kue maka Nara dan beberapa anak lain yang mengalami gangguan serupa
mendapatkan segelas godir. Semuanya tersedia dengan baik untuk menjaga kondisi
kesehatan pasien lebih baik lagi. Kedatangan petugas pembagi makanan ini selalu
dinantikan dengan gembira oleh setiap orang tua penunggu pasien, sehingga dia
seakan menjadi idola baru dalam ruang Melati tempat perawatan pasien anak.
Nara yang mendapatkan jatah makan berupa bubur sepertinya
tidak begitu selera. Ya jelas saja, karena memang menu tersebut disajikan
setiap jam makan maka lama kelamaan dia bosan. Awalnya masih mau mengkonsumsi
setidaknya beberapa sendok, tapi berikutnya ya jenuh. Tapi mau bagaimana lagi,
menu yang disediakan memang itu dan harus diterima. Pada beberapa kali
kesempatan bubur itu yang menikmati ya bergantian antara ayah dan ibunya. Sementara
Nara diberi roti sekedar sebagai pengisi perut, mengingat dia sering menolak
ketika disuapkan bubur. Malahan kadang-kadang dia sendiri minta makan nasi. Ya sudah
mumpung dia mau makan, bolehlah makan nasi sekira beberapa sendok. Mengingat beberapa
kali dia tidak nafsu untuk makan dan hanya mau minum saja. Ya namanya juga
anak-anak, tidak seberapa paham membedakan mana makanan yang baik untuk menjaga
kesehatannya atau yang masih belum boleh disantap.
(Okky Rahardjo,
085645705091, okkie_rahardjo@yahoo.com,
518CC94A)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar